SuaraSumut.id - Seorang petani membacok kakak iparnya Serli Mone-Mandala (32) hingga tewas. Pelaku Deni Yexi Mone (36) diduga kesal karena sering disindir dan dihina korban. Korban tewas dengan banyak luka bacok, setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Peristiwa terjadi di depan kios di Dusun Hoeledo, Desa Maubesi, Kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (7/2/2021) malam.
Saat itu korban sedang bercerita dengan pemilik kios bernama Jadlian Toumeluk dan Delsiana Toumeluk-Kiuk. Dalam obrolannya sambil menyindir Helmi Mone-Lesiangi yang tak lain adalah istri pelaku.
Perbincangan korban dengan pemilik kios didengar oleh Martinus Mone (kakak kandung pelaku). Ia lalu menegur korban dan meminta agar korban tidak menyindir orang.
Cekcok mulut pun terjadi. Pelaku yang baru pulang dari sawah melintas di depan kios dan mendengar pertengkaran itu. Pelaku tersulut emosi mendengar korban menyinggung nama istrinya. Pelaku yang membawa sebilah parang membacok korban di bagian kepala.
Korban berusaha menangkis menggunakan tangan kanannya, tapi gagal. Korban berusaha lari menyelamatkan diri, namun terjatuh di jalan raya di depan kios.
Pelaku mengejar dan kembali membacoknya berulangkali ke bagian kepala, tangan dan tubuh korban. Tidak ada yang berani melerai sampai korban kritis dan tak sadarkan diri.
Pelaku langsung diantar abangnya ke Mapolsek Rote Tengah, Polres Rote Ndao untuk menyerahkan diri.
Suami korban Angky Mone yang mendapat kabar datang ke lokasi kejadian dan melihat korban dalam kondisi terkapar di aspal. Ia meminta bantuan warga setempat untuk membawa korban ke rumah sakit.
Baca Juga: Sahabat Kenang Momen Terakhir Bersama Marthin Saba
"Pelaku sudah menyerahkan diri ke Polsek Rote Tengah," kata Kapolsek Rote Tengah, Ipda Igo Pringgondani, Senin (8/2/2021)
Korban sempat dirawat intensif di ruang UGD RSUD Ba’a, Kabupaten Rote Ndao. Namun sekitar pukul 22.00 wita, korban meningggal dunia.
Hasil visum medis menunjukkan kalau korban mengalami luka potong pada bagian kepala/wajah, telinga kiri putus dan 4 jari tangan juga putus.
Informasi yang dihimpun, hinaan yang memicu kemarahan pelaku berawal sejak Januari 2021 lalu. Ada dugaan penyelewengan dana PKH milik tetangga pelaku oleh istri pelaku.
Pelaku sudah memarahi istrinya dan membayar ganti rugi kepada tetangganya itu. Namun korban malah terus menyindir pelaku dan istrinya yang menyebutnya tidak ada kerja dan makan uang orang.
Berita Terkait
-
Tergeletak Penuh Luka di Kebun Sagu, Penjual Sayur Tewas Diduga Dibunuh
-
Usai Beraksi, Kakek Pembacok Pasangan Paruh Baya Kabur ke Gresik
-
Hari Ini, Polisi Bongkar Motif Kakek Pembacok Pasangan Kekasih Paruh Baya
-
Sempat Kabur ke Luar Kota, Pembunuh Pedagang Keripik di Bali Dibekuk Polisi
-
Saba Sahar, Perempuan yang Selamat dari Pembunuhan Berencana di Afghanistan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Pertamina Hadirkan Listrik Tenaga Surya, Terangi Tenda Pengungsi Aceh Tamiang
-
Hadir di Tengah Warga, Bank Mandiri Kembali Salurkan Bantuan Bencana di Tiga Titik Sumatera Utara
-
4 Sandal Gunung Pilihan untuk Mobilitas Harian
-
Parfum Wanita Semakin Wangi Saat Berkeringat, Solusi Tampil Percaya Diri Saat Aktif Seharian
-
Akses Jalan Putus, Petani Aceh Tengah Jalan Kaki Berjam-jam demi Jual Cabai