Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Jum'at, 19 Maret 2021 | 19:13 WIB
Suasana rumah terduga teroris yang diamankan Densus 88 Antiteror. [Suara.com/Muhlis]

SuaraSumut.id - Densus 88 Antiteror menangkap delapan orang terduga teroris di Sumatera Utara. Warga yang sempat melihat menceritakan detik-detik penangkapan salah satu terduga teroris tersebut.

Salah satu terduga teroris yang ditangkap bernama Suhartono alias Jarwo. Ia ditangkap dari Komplek Graha Deli Permai, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang.

Warga sekitar semula tak menyangka jika yang mengamankan merupakan tim Densus 88 Antiteror.

"Kejadiannya ba'da salat Subuh, saya bertiga sama warga sini. Saya kira ada orang yang baru datang dari kampung," kata Agus Setiawan, saat menyaksikan detik-detik penangkapan, Jumat (19/3/2021).

Baca Juga: Derita Gizi Buruk, Bocah Perempuan asal Bengkalis Hanya Terbaring Lemah

Belum jauh beranjak tiba-tiba mobil yang dilihatnya tadi melaju kencang. Ternyata terduga pelaku tepat berada di belakang mereka. Mobil itu langsung mendekat kepada ke arah Jarwo yang saat itu tengah mengendarai sepeda motor bersama anaknya.

"Setiap hari memang kita pulang sama setelah salat Subuh," ujarnya.

Ia dan dua warga lainnya sempat mengira jika di dalam mobil adalah Debt Collector atau penagih hutang. Apalagi Jarwo oleh warga sekitar dikenal sebagai sosok yang ramah dan tidak menyangka bisa terlibat dugaan terorisme.

"Gak nyangka lah, orang potongan (ciri-ciri) terorisnya aja gak ada," kata Agus.

Melihat Suhartono terjatuh dalam proses penangkapan itu, mereka berinisiatif hendak menolong. Tiba-tiba seorang petugas keluar dari dalam mobil dan menjelaskan bahwa mereka dari kepolisian Polda Sumatera Utara.

Baca Juga: Hobi Koleksi Pakaian Dalam Wanita, Pria Semanu Dijebak Tetangga

"Dia jatuh karena sempat melawan. Karena reflek saya dan dua lagi langsung mendatangi karena kita kira itu Debt Collector. Saya bilang ada apa ini, ada apa. Satu keluar dari mobil dan mengatakan kalau mereka dari Polda, ya sudah saya pikir ini aparat," ungkapnya.

Setelah Jarwo diamankan, ternyata ada sejumlah mobil yang sudah standby di beberapa lokasi. Saat penangkapan tidak ada dari petugas yang terlihat membawa senjata. Jarwo langsung diboyong masuk ke mobil setelah itu mobil melaju kencang keluar dari komplek.

Agus mengaku mengenal terduga teroris sebagai pribadi yang baik. Kesehariannya berdagang keripik.

"Saya agak takut juga waktu perwira polisinya itu minta saya sebagai saksi penangkapan. Saya bilang saya takut, karena yang kayak pak Suhartono ini (celana cingkrak) banyak, nanti ada kesalahpahaman takut saya," ucapnya.

Saat penangkapan dirinya yang menuntun anaknya pulang ke rumah.

"Saya tuntun sampai ke rumah. Sempat dia melawan juga waktu mau diantar petugas," pungkasnya.

Kontributor : Muhlis

Load More