SuaraSumut.id - India melaporkan infeksi virus corona harian pada Sabtu 15 Mei 2021. Meski sedikit menurun, tetapi kematian tetap mendekati angka 4.000 jiwa.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperingatkan bahwa tahun kedua pandemi bisa lebih buruk daripada tahun pertama.
Selama 24 jam terakhir, India memiliki 326.098 infeksi virus corona baru untuk kenaikan terendah dalam hampir tiga minggu, menjadikan hitungan menjadi 24,37 juta, bersama dengan 3.890 kematian.
Tetapi pertumbuhan yang lambat mungkin mencerminkan tingkat pengujian yang lebih rendah, yang berada di level terendah sejak 9 Mei 2021.
Baca Juga: India Melaporkan Kematian Akibat Covid-19 Mendekati 4.000 Jiwa Per Hari
Di Jenewa, kepala Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan tahun kedua pandemi ditetapkan menjadi lebih mematikan daripada tahun pertama, dengan India menjadi perhatian besar.
Pernyataan Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pertemuan daring pada Jumat muncul setelah Perdana Menteri India Narendra Modi menyuarakan kewaspadaan atas penyebaran penyakit yang cepat melalui perdesaan yang luas.
Selama seminggu terakhir, negara Asia Selatan itu telah menambahkan sekitar 1,7 juta kasus baru dan lebih dari 20.000 kematian. Korban tewas mencapai 266.207, data kementerian kesehatan menunjukkan.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan negaranya akan mempercepat program vaksinasi, untuk mencoba menahan varian India yang menyebar cepat yang dapat menghentikan pembukaan kembali ekonomi Inggris.
Komentar Johnson muncul segera setelah India menerima rekomendasi panel pemerintah untuk jeda yang lebih lama yaitu 12 hingga 16 minggu antara dosis pertama dan kedua vaksin AstraZeneca, dari enam hingga delapan minggu sekarang.
Baca Juga: Kondisi Terkini Fatin Shidqia Dirawat di Wisma Atlet
Kasus terus menurun di negara bagian yang dilanda lonjakan awal infeksi, seperti negara bagian terkaya di Maharashtra dan negara bagian utara Delhi, setelah mereka memberlakukan penguncian yang ketat.
Tetapi negara bagian timur Benggala Barat, yang mengadakan pemilihan baru-baru ini, mengalami lonjakan terbesar dalam satu hari, menunjukkan penurunan beban kasus secara keseluruhan mungkin membutuhkan waktu beberapa saat.
Infeksi di negara bagian asal Modi, Gujarat, turun di bawah 10.000 setelah empat pekan berturut-turut, tetapi para pejabat memperingatkan agar tidak ada relaksasi dalam pembatasan sampai mereka kembali ke level yang terlihat sebelum pecahnya gelombang kedua India pada pertengahan Februari. (Antara)
Berita Terkait
-
Review Film Do Patti: Ketika Ikatan Saudara Kembar Berubah Menjadi Neraka
-
Kupas Film Bagheera: Perjuangan Sang Penegak Keadilan Melawan Korupsi
-
Honda CUV e: dari Jakarta ke India, Bawa Revolusi Mobilitas Listrik
-
Prabowo Bujuk PM India Narendra Modi Agar Kirim Profesor hingga Nakes ke Indonesia, Ini Alasannya!
-
3 Film India Dibintangi Raashi Khanna Tayang 2024, Ada The Sabarmati Report
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
-
Maskapai Rela Turunkan Harga Tiket Pesawat Selama Libur Nataru
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
Terkini
-
10 Kecamatan di Medan Terendam Banjir, Ribuan Rumah Terdampak
-
110 TPS di Sumut Gelar Pemungutan Suara Susulan Akibat Banjir
-
Edy-Hasan Keok di TPS Bobby Nasution, Ini Hasilnya
-
Hasil Pilgub Sumut 2024: Edy Rahmayadi Unggul di TPS Kediamannya
-
Tim SAR Brimob Polda Sumut Evakuasi Warga Terjebak Banjir di Medan