SuaraSumut.id - Kripto senilai Rp 8,6 triliun disebut melayang dari DeFi PolyNetwork, pada Selasa (10/8/2017). Hal ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah DeFi dan dapat jadi modus rug pull oleh developer PolyNetwork.
Kabar peretasan diberitahu oleh pengelola PolyNetwork melalui Twitter. Nilai kripto sejauh ini disedot oleh peretas mencapai US$600 juta atau setara Rp 8,6 triliun saat peretasan terjadi.
Berdasarkan kajian BlockSec, peretasan bisa jadi merupakan dugaan hasil dari "kebocoran private key yang digunakan untuk menandatangani (sign) pesan antar blockchain" atau "bug dalam proses penandatanganan PolyNetwork yang telah disalahgunakan untuk menandatangani pesan yang dibuat".
Pengembang Ethereum dan peneliti keamanan Mudit Gupta menulis, bahwa PolyNetwork menggunakan dompet multisig (setiap transaksi perlu lebih dari dua tandatangan) untuk transaksi.
Dalam konfigurasi empat orang memiliki akses ke private key untuk menandatangani transaksi, dan tiga orang harus menandatangani.
"Peretas mendapatkan setidaknya 3 akses penandatanganan dan kemudian menggunakannya untuk mengubahnya menjadi cukup 1 otorisasi saja. Akibatnya, peretas mengunci akses dari dua otorisasi lainnya," kata Gupta, awalnya menduga pihak pengelola PolyNetwork menggunakan multisig 1/1, melansir blockchainmedia.id--jaringan suara.com, Rabu (11/8/2021).
Sedangkan tim keamanan dari Blockchain SlowMist mengatakan bukan itu yang terjadi.
"Peretas justru mengambil keuntungan dari kelemahan dalam fungsi smart contract untuk mengubah pihak yang seharus mengotorisasi, mengalihkan aliran dana ke address penyerang itu sendiri. Jadi, ini bukan karena kebocoran private key," katanya.
Sejauh ini pihak PolyNetwork sudah bekerjasama dengan sejumlah bursa kripto, di antara Binance dan OKEx untuk memblokir aliran dana kripto itu.
Baca Juga: Maju Bareng, Eks Manajer PSS Sleman Lawan Istri di Pemilihan Lurah
Berita Terkait
-
Bos Twitter Sebut Bitcoin Akan Menyatukan Dunia
-
Toko Xiaomi Terima Pembayaran Mata Uang Kripto
-
Jangan Cepat Tergiur, Perhatikan 3 Hal Penting Ini Sebelum Investasi Kripto
-
Bank of America Sediakan Produk Bitcoin Future, Ini Kata CEO Indodax
-
JP Morgan Chase Kelola Dana Investasi Aset Kripto, CEO Indodax : Ini Sejarah Baru
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
Dukung Pemulihan Ekonomi, Bank Mandiri Ringankan Kredit Nasabah Korban Bencana Sumatera
-
Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor Sumut Diperpanjang untuk Kedua Kalinya
-
Wajib Tahu! Ini 10 Makanan Alami Penurun Darah Tinggi
-
Jangan Abaikan Ban Motor, Ini Alasan Wajib Ganti Ban Sebelum Liburan Jauh
-
Motor Kehabisan Oli? Ini Estimasi Biaya Perbaikannya