SuaraSumut.id - Ratusan nelayan di Lhokseumawe, Aceh, takut melaut akibat cuaca ekstrem dan gelombang tinggi sejak sepekan terakhir.
"Sudah sepekan lebih nelayan tidak berani melaut karena gelombang tinggi dan pasang laut di kawasan pesisir Selat Malaka," kata nelayan bernama Ridwan, melansir Antara, Rabu (8/12/2021).
Terlihat banyak kapal nelayan yang terparkir di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pusong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Sementara pada hari biasa hanya terparkir beberapa kapal saja.
Gelombang tinggi mencapai 2,5 meter terjadi akibat pengaruh pergantian musim penghujan pada Desember. Hal tersebut juga menyebabkan nelayan kesulitan untuk menangkap ikan.
"Ada juga beberapa nelayan yang berani melaut, meskipun tangkapannya tidak maksimal," katanya.
Akibat banyaknya nelayan yang tidak laut membuat pasokan ikan di wilayah tersebut sangat minim, sehingga harga ikan mulai melambung tinggi.
"Sekarang harga ikan segar di pasar juga mengalami kenaikan karena para pedagang kekurangan stok, sementara permintaan banyak," kata Ridwan.
Kepala BMKG Malikussaleh Lhokseumawe Siswanto mengatakan, cuaca buruk mengakibatkan gelombang tinggi disebabkan pasang purnama yang diprediksi terjadi hingga 9 Desember mendatang.
"Prediksinya pasang purnama tersebut terjadi sampai besok, namun dalam dua hari selanjutnya masih ada sisa-sisa efek dari energi pasang purnama," katanya.
Baca Juga: Puji-puji Eks Pimpinan KPK di Acara Mendukung ISIS, Munarman: Saya Kalah Jauh Sama BW
Gelombang tersebut sangat berisiko tinggi bagi nelayan yang beraktivitas di laut, terutama bagi nelayan tradisional.
"BMKG mengimbau nelayan agar tidak melaut melebihi jarak sekitar 10 kilometer dari bibir pantai karena sangat berisiko tinggi untuk keselamatan," tukasnya.
Berita Terkait
-
Dua Orang Hilang Saat Cuaca Ekstrem, BPBD Jepara Minta Nelayan Melengkapi Alat Keselamtan
-
Dua Nelayan di Jepara Hilang, 1 Orang Ditemukan Meninggal Dunia
-
Suara Nelayan Minta Reklamasi Serang Disetop Tak Digubris, Wahli Siap Turun Tangan
-
Viral! Perahu di Laut Jepara Terombang-ambing, Nelayan Sampaikan Pesan Ini
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Pertamina Bersihkan Puskesmas Rantau di Aceh untuk Pulihkan Layanan Kesehatan Masyarakat
-
Lokasi SIM Keliling Medan Pekan Ini, Lengkap dengan Syarat dan Jam Operasionalnya
-
Kerugian Banjir di Aceh Timur Capai Rp 5,39 Triliun, Ribuan Rumah Rusak
-
1.955 Kantong Darah Didistribusikan ke Wilayah Bencana di Aceh
-
ARTKARO 2025, dari Kegelisahan Lokal Menuju Ekosistem Seni Rupa Nasional