Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Sabtu, 15 Januari 2022 | 10:14 WIB
Direktur Reskrimum Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja. [dok: Polda Sumut]

SuaraSumut.id - Polda Sumut memburu empat pelaku kasus tenggelamnya kapal yang mengangkut tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal di perairan Malaysia.

Empat pelaku berperan sebagai nakhoda serta koordinator di Malaysia. Mereka telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

"Empat pelaku masih dalam pengejaran. Sedangkan delapan orang sudah kita tetapkan sebagai tersangka," kata Direktur Reskrimum Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, melansir Antara, Sabtu (15/1/2022).

Diketahui, kapal yang membawa TKI ilegal tenggelam Rabu 22 Desember 2021 sekira pukul 22.00 WIB. Sebanyak 124 TKI dan 6 Anak Buah Kapal (ABK) berangkat menggunakan kapal tersebut.

Baca Juga: Tampil Lebih Dewasa, 7 Momen Ulang Tahun Sandrinna Michelle yang Ke-15

Kapal mengalami kerusakan di perairan Sumatera Utara, sehingga balik ke penambatan kapal di Kabupaten Batu Bara. Di lokasi penambatan sudah disiapkan 2 kapal berukuran 14 dan 16 meter.

"Para TKI berangkat menggunakan kapal tersebut, namun 16 orang membatalkan keberangkatan. Mereka tiba di perairan Malaysia pada 24 Desember 2021 sekira pukul 07.00 WIB," ucapnya.

Para TKI menunggu jemputan dari koordinator di Malaysia, tapi tidak kunjung datang sampai pukul 19.00 WIB. Untuk itu diputuskan untuk kembali ke Batu Bara hingga terjadinya musibah itu.

Kapal tersebut tenggelam hingga menelan korban puluhan orang. Hanya 31 TKI Ilegal dan termasuk ABK yang selamat ditolong kapal nelayan Tanjung Balai.

Para tersangka dijerat dengan Pasal 2 Pasal 10 dan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pidana Perdagangan Orang Jo Pasal 81 Pasal 83 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2007 Tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.

Baca Juga: Gempa Bumi M 6.6 Banten Dirasakan 11 Wilayah dari Pandeglang sampai Lampung Barat, 257 Rumah Rusak

"Mereka terancam hukuman di atas lima tahun penjara," tukasnya.

Load More