SuaraSumut.id - Aliansi Pemuda Peduli Lingkungan menggelar demonstrasi di Kota Medan, Jumat (22/4/2022) sore. Aksi tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bumi 2022.
Dalam aksinya, massa aksi menggelar longmarch dari Lapangan Merdeka Medan menuju kantor Walikota Medan. Massa aksi membawa spanduk yang berisi pesan yang mengajak semua pihak agar peduli lingkungan dan juga membawa bibit pohon.
Massa juga menggelar aksi teatrikal dengan menempelkan sampah plastik dan organik di sekujur tubuhnya sebagai simbol untuk menggalakan gerakan peduli lingkungan.
"Aksi ini sebagai bentuk peringatan dan kampanye kepada pemerintah dan masyarakat bahwa bumi kita saat ini sedang mengalami krisis," ujar Deputi I WALHI Sumut Royto Lumban Gaol kepada wartawan.
Ia mengatakan krisis lingkungan ini dipicu beragam hal seperti laju industri di negara-negara berkembang, penggunaan energi kotor, deforestasi besar-besaran, masifnya laju industri ekstraktif dan investasi kotor tidak ramah lingkungan.
"Diperparah dari kontrol kebijakan yang tidak pro terhadap keselamatan dan keberlanjutan bumi," kata Royto.
Provinsi Sumut, kata Royto juga memiliki ragam konflik lingkungan seperti konflik agrarian, masifnya deforestasi melalui pemberian izin kepada industri ekstraktif seperti perkebunan skala besar, tambang, hutan tanaman industri (HTI), program food estate dan lainnya.
Data dari WALHI Sumut total luasan hutan hilang dan mengalami alih fungsi hutan dari tahun 2014 - 2018 seluas 1.503.471 hektar.
"Melihat kondisi di atas WALHI Sumut menyuarakan tepat dalam memperingati hari Bumi Sedunia April 2022 kepada pemerintah Indonesia dan daerah laksanakan moratorium izin di kawasan Hutan Sumut," ujar Royto.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Kota Medan Hari Ini, Jumat 22 April 2022
"Lakukan evaluasi perizinan sebagai langkah mewujudkan nol deforestasi tahun 2030 untuk mempertahankan kawasan hutan yang tersisa, selamatkan keanekaragaman hayati, dan selesaikan konflik agraria di Sumut," sambungnya.
Lebih lanjut, Royto menyampaikan agar Pemko Medan mengembalikan fungsi ruang terbuka hijau di Medan dan melakukan normalisasi sungai.
"Lestarikan bumi selamatkan Medan," tandasnya.
Amatan wartawan, aksi unjuk rasa berlangsung dengan aman dan tertib. Pihak kepolisian terlihat berada di lokasi untuk mengamankan jalannya aksi memperingati hari Bumi Sedunia 2022.
Kontributor : B Rahmat
Berita Terkait
-
Bobby Nasution dengan Tegas Minta Polisi Berantas Premanisme Sebelum Lebaran
-
Hari Bumi 2022: Penyebab Perubahan Iklim yang Wajib Dipahami Umat Manusia
-
Mengetahui Apa Saja Dampak Perubahan Iklim bagi Kehidupan di Momen Hari Bumi 2022
-
Bobby Nasution Tegaskan Mudik Gratis Pemkot Medan Tak Gunakan APBD
-
Cek di Sini, Jadwal Imsak Kota Medan dan Sekitarnya Jumat 22 April
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Heboh Rumah Terduga Bandar Narkoba Dibakar Emak-emak di Mandailing Natal
-
Festival Semarak Pergantian Tahun 2025 di Medan Dibatalkan
-
Operasi Lilin Toba 2025 di Sumut Dimulai 20 Desember
-
Hunian Sementara untuk Korban Banjir di Aceh Mulai Dibangun
-
Para Petinggi Bank Mandiri Salurkan Bantuan bagi Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera