SuaraSumut.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan Aceh memasuki musim hujan dan diprediksi berlangsung hingga Desember 2022.
"Musim hujan untuk Aceh mulai Oktober dan puncaknya di November sampai Desember," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Aceh Besar Zakaria Ahmad melansir Antara, Selasa (18/10/2022).
Curah hujan tahun ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena perubahan iklim serta lingkungan yang rusak sehingga musim hujan lebih cepat masuk.
"Lingkungan kita yang sudah rusak menyebabkan suhu udara naik, suhu muka laut naik sehingga bisa membangkitkan uap air lebih banyak dan terbentuk awan hitam," ungkapnya.
Pada Januari 2023 diprediksi hujan juga masih mengguyur wilayah Aceh, hanya saja sudah mulai menurun. Kemudian pada Februari baru memasuki masa peralihan.
"Januari kita perkirakan mulai menurun, dan Februari 2023 memasuki masa peralihan pertama dari musim hujan ke kemarau," katanya.
Dirinya mengingatkan selama musim hujan ini ada beberapa daerah yang rawan terjadinya bencana banjir seperti Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Jaya dan Aceh Besar.
"Karena wilayah tersebut dialiri oleh sungai-sungai besar, maka perlu diwaspadai," ujarnya.
Sementara untuk angin, kata Zakaria, selama musim hujan tersebut angin juga ada hanya tidak begitu kencang. Karena angin kencang terjadi pada periode Juni sampai September saat memasuki angin barat.
Baca Juga: Minta Maaf Kepada Keluarga Brigadir J Usai Sidang, Bharada E: Saya Tak Kuasa Tolak Perintah Jendral
Potensi adanya angin tersebut karena terjadi siklon tropis di laut Cina Selatan, sehingga masa udara di Samudera Hindia juga terbawa ke pesisir barat.
Terdapat beberapa daerah yang akan berdampak akibat adanya angin yakni wilayah utara Sabang terjadi gelombang tinggi mencapai 2 sampai 4 meter, juga di Samudera Hindia barat Aceh.
"Tetapi untuk penyeberangan masih dalam kategori normal antara 1,25 meter sampai 2,5 meter. Artinya tinggi gelombang masih bisa untuk penyeberangan Banda Aceh-Sabang maupun Meulaboh-Simeulue," katanya.
Berita Terkait
-
Penyakit Musim Hujan, Warga Diminta Waspadai Demam Berdarah Dengue
-
Waspada Penyakit di Musim Hujan, 117 Warga Pamekasan Terjangkit DBD
-
Memasuki Musim Hujan, Ini Pertolongan Pertama Saat Mobil Terendam Banjir
-
Doa Saat Hujan Turun, Hujan Lebat, Hujan Disertai Angin Kencang dan Hujan Disertai Petir
-
BMKG Mengingatkan Sepanjang Malam Jawa Barat Diterjang Hujan Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Pertamina Hadirkan Listrik Tenaga Surya, Terangi Tenda Pengungsi Aceh Tamiang
-
Hadir di Tengah Warga, Bank Mandiri Kembali Salurkan Bantuan Bencana di Tiga Titik Sumatera Utara
-
4 Sandal Gunung Pilihan untuk Mobilitas Harian
-
Parfum Wanita Semakin Wangi Saat Berkeringat, Solusi Tampil Percaya Diri Saat Aktif Seharian
-
Akses Jalan Putus, Petani Aceh Tengah Jalan Kaki Berjam-jam demi Jual Cabai