Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Rabu, 08 November 2023 | 14:04 WIB
Kejati Sumut dan Kejari Medan memangkap terpidana Santana Charlie di Medan. [Antara]

SuaraSumut.id - Sentana Charlie, terpidana penipuan senilai Rp 2,7 miliar ditangkap tim Kejati Sumut dan Kejari Medan. Ia ditangkap di salah satu di Jalan Danau Singkarak, Medan.

Kasi Penkum Kejati Sumut Yos A Tarigan menjelaskan Sentana divonis bebas oleh majelis hakim PN Medan pada 2019. Dalam prosesnya jaksa penuntut umum melakukan upaya kasasi.

"Mahkamah Agung lalu menjatuhkan vonis kepada terpidana selama tiga tahun penjara. Ia diyakini terbukti bersalah melakukan tindak pidana penipuan sesuai Pasal 378 KUHP," katanya melansir Antara, Rabu (8/11/2023).

Sentana kemudian diserahkan ke tim JPU Kejari Medan untuk dieksekusi ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Medan.

"Seorang tersangka, terdakwa atau terpidana ditetapkan DPO (daftar pencarian orang) maka tim Tabur akan memburu keberadaan DPO ke semua penjuru untuk dieksekusi. Itu sebabnya, kami selalu mengimbau agar menyerahkan diri sebab tidak ada tempat yang aman bagi DPO," ucapnya.

Kasus penipuan ini bermula ketika Saeed Ahmed yang merupakan Direktur Palmkis SDN BHD dikenalkan kepada saksi Harianto Law alias Acuan oleh teman kerjanya, yaitu Jimmy Tan di kantor Klang Selangor, Malaysia.

Harianto merupakan perwakilan dari CV Tunggal Mandiri Sejati (TMS) yang menawarkan untuk menjual minyak jenis palm acid oil (PAO) yang berasal dari Pontianak dan Sampit.

Harianto memperkenalkan saksi korban dengan terdakwa Sentana Charlie sebagai Direktur CV TMS dan tertarik bekerja sama dengan terdakwa. Saat itu, terdakwa juga menawarkan kepada saksi korban minyak PAO sebanyak 1.800 megaton.

Secara bertahap saksi korban mentransfer uang pembelian minyak PAO tersebut dengan total Rp 2,72 miliar. Akan tetapi pesanan minyak itu tidak kunjung diterima.

Load More