SuaraSumut.id - Reclea Brick, bata hitam premium (bata beton untuk pasangan dinding) yang diproduksi PT Surya Jaya Agung memperoleh sertifikat Gold Green Label dari Green Label Indonesia selama tiga tahun berturut.
Green Label Indonesia merupakan label ecolabel tipe I yang dikeluarkan oleh GPCI (Green Product Council Indonesia). Green Label pada suatu produk merupakan label yang menunjukkan bahwa produk tersebut telah memenuhi kriteria.
Dimana, proses penyusunan kriteria Green Label mengacu pada ISO 12024. Bagi Reclea Brick untuk memperolehnya tidak mudah. Butuh perjuangan panjang dan komitmen yang kuat dalam meraih kepercayaan pasar dan persaingan yang ketat di industri bata hitam.
"Beragam izin, pengujian hingga tantangan persaingan pasar telah kami hadapi. Berkat komitmen kuat dan keyakinan yang besar, kami akhirnya memperoleh perhatian pasar di Indonesia khususnya Sumatera Utara (Sumut)," kata Co Founder Reclea Brick, Siswanto Tam, dalam keterangan tertulis, Rabu (16/1/2024).
Menurutnya Reclea Brick telah mengantongi izin pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun sebagai industri batu bata dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (Kemen LHK RI) nomor SK. 337/Menlhk/Setjen/PLB.3/7/2017.
Selain itu, Reclea Brick juga telah lulus pengujian Batako Press (Bahan Fly / Bottom Ash) sesuai standart SNI oleh laboratorium teknik sipil Politeknik Negeri Medan tahun 2014.
Hingga saat ini, produk bata pasangan dinding yang diproduksi yang telah memenuhi SNI, yakni Reclea Brick merupakan bata beton untuk pasangan dinding/SNI 03-0349-1989.
"Bata hitam Reclea Brick telah mengantongi Certificate of Green Label Indonesia, lulus uji IAPMO Group Indonesia, lulus uji lab teknik sipil Politeknik Negeri Medan, dan memperoleh penghargaan dari Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara dan Pemkab Serdang Berdagai di bidang industri peduli lingkungan," beber Alung.
Alung bilang, Reclea Brick merupakan produk asli buatan dalam negeri yang berteknologi canggih.
"Bata Reclea Brick diproduksi di dalam negeri dengan menggunakan teknologi canggih berasal dari negara maju, menawarkan solusi material bangunan ramah lingkungan dan berdaya tahan lama," ungkap Alung.
Hadirnya Reclea Brick membawa konsep ramah lingkungan sebagai bahan material yang layak digunakan untuk kebutuhan perumahan atau property maupun sarana pendukung pembangunan infrastuktur.
"Reclea Brick menggunakan bahan baku dari sisa pembakaran batubara yang mengandung senyawa dengan daya perekat tinggi dalam membuat batu bata dan semen. Ini berperan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan, di mana hasil olahan sisa pembakaran batubara yg diolah dengan teknologi tinggi dapat dimanfaatkan sebagai batu bata hitam yang bernilai ekonomi dan Berani Berubah Menjadi Lebih Baik," katanya.
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Telkomsel Percepat Pemulihan Jaringan di Takengon untuk Dukung Penyaluran Bantuan
-
Angka Korban Hilang Turun Jadi 160 Jiwa, Tapanuli Tengah Masih Ground Zero Pencarian
-
Pertamina Percepat Pemulihan Layanan Energi di Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Gerindra Sumut-Yayasan Hati Emas Indonesia Kirim 10 Ton Bantuan Sembako ke Tapteng
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan