SuaraSumut.id - Ratusan warga Desa Sampali menggelar aksi demontrasi ke Kantor PT NDP di Jalan Irian Barat, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (1/4/2024).
Aksi ini digelar karena masyarakat yang hidup puluhan tahun di Sampali, terancam digusur untuk untuk pembangunan proyek perumahan mewah.
"Kami menggelar aksi damai, menyampaikan 6 tuntutan dalam aksi hari ini," kata Ustaz M Darul, pimpinan aksi Gabungan Kelompok Tani Nusantara kepada SuaraSumut.id.
Dirinya menjelaskan adapun enam tuntutan masyarakat, yaitu negara harus berpihak kepada masyarakat kecil bukan kepada pemodal atau investor.
"Pemanfaatan tanah harus sungguh sungguh membantu usaha mensejahterakan rakyat dalam mewujudkan keadilan sosial," ujarnya.
Darul menyampaikan bahwa PTPN II telah merger di bawah holding perkebunan di dalam sub holding supportingco per 1 Desember 2023. Sehingga PT NDP sebagai anak perusahaan PTPN II tidak mempunyai kewenangan secara yuridis terhadap lahan yang telah diduduki dan telah menjadi perkampungan selama puluhan tahun.
"Kami sebagai warga negara Indonesia yang dilindungi konstitusi dan ketentuan undang-undang yang berlaku juga berhak mendapatkan hak kepemilikan atas lahan, sebagaimana telah diamanatkan dalam GBHN ΤΑΡ MPR No 11/MPR/1983, tentang pelaksanaan landreform," ungkapnya.
Darul meyampaikan bahwa tindakan dan perbuatan PT. NDP diduga melakukan teror dan intimidasi kepada masyarakat Dusun I hingga Dusun 24, Desa Sampali adalah merupakan perbuatan melawan hukum.
"Bahwa pembayaran kepada masyarakat yang dilakukan PTPN II maupun PT NDP dengan dalih tali asih adalah tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan," cetusnya.
"Patut dipertanyakan uang yang dipergunakan untuk pembayaran tali asih mempergunakan uang siapa? Apakah uang PTPN II, uang PT NDP atau uang pihak pengembang, harus dijelaskan," sambungnya.
Oleh sebab itu, massa mendesak agar KPK mengusut tuntas dugaan korupsi yang dilakukan oleh PTPN II atau PT NDP dikarenakan pengambil alihan lahan atau tanah telah melanggar Undang- Undang.
"Kami juga meminta kepada para penegak hukum baik Kepolisian, dan TNI tidak berpihak kepada pemodal, dalam hal ikut serta mengintimidasi atau menakut-nakuti kami masyarakat kecil," tegasnya.
18 Dusun Terancam Hilang Berganti Perumahan Mewah
Sementara, Anggun Rizal Pribadi selaku kuasa hukum dari masyarakat tani menyampaikan penggusuran terhadap masyarakat yang bermukim di Desa Sampali, terkait dengan proyek perumahan mewah Citraland Deli Megapolitan dengan luas sekitar 800 hektar.
"Ini kemungkinan besar 18 dusun akan hilang dari Desa Sampali. Karena Desa Sampali itu ada 25 dusun, yang sudah tergusur ada dua dusun yaitu Dusun 15 dan Dusun 14," jelasnya.
Rizal mengatakan sebanyak puluhan ribu masyarakat di dusun-dusun berikutnya dari 12 ke 25 kemungkinan besar akan juga habis kena gusur.
"Kalau sekarang sekitar 24 ribu masyarakat yang sudah mempunyai rumah, di luas 860 hektar. Ada pesantren, ada masjid, ada sekolah, ada madrasah, ada gereja, dan ada panti asuhan dan klinik," ungkapnya.
"Oleh karena itu kita akan melakukan perlawanan, mempertahankan hak kita sebagai Warga Negara Indonesia," tambahnya.
Usai menyampaikan aspirasinya, massa aksi membubarkan diri dengan tertib. Terlihat di lokasi petugas kepolisian Polsek Medan Tembung turun mengawal unjuk rasa agar berjalan lancar dan kondusif.
"Hari ini aksi damai, tapi apabila pihak-pihak mereka PT NDP dan PTPN II masih mencoba masuk ke lahan kita, kita akan lakukan perlawanan," pungkasnya.
Kontributor : M. Aribowo
Berita Terkait
-
Danpuspom TNI Pastikan Bakal Ada Tersangka Kasus Penyerangan di Deli Serdang
-
Update Bentrok TNI dan Warga Sibiru-biru: 45 Prajurit Diperiksa dan Berpotensi Jadi Tersangka
-
Mengecam! Jazuli PKS Siap Cecar Panglima TNI soal Aksi Brutal Prajurit Serbu Kampung Warga di Deli Serdang
-
Komisi I DPR akan Dalami Kasus Prajurit TNI Serang Warga di Deli Serdang Saat Rapat Bareng Panglima
-
1 Warga Tewas, TB Hasanuddin Kecam Aksi TNI Serbu Kampung di Deli Serdang: Komandannya Harus Dihukum Berat!
Tag
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Waspada, Kebiasaan Matikan Lampu Motor di Siang Hari Bisa Berujung Bui
-
Kenaikan PPN 12% Jadi Nestapa Kelas Menengah, Orang Kaya Sulit Dipajaki?
-
Pusing Dah! Isu Dipecat, Shin Tae-yong Dibebankan Menang Lawan Arab Saudi di Tengah Rekor Buruk Timnas Indonesia
-
Garda Prabowo Dukung Andi Harun di Samarinda, Pilih Isran Noor di Pilgub Kaltim, Bukan Rudy Mas'ud
Terkini
-
Kesal Tak Diberi Uang Buat Naik Gunung Jadi Motif Pelaku Bunuh Wanita Pemilik Kos di Medan
-
Kepri Menarik Pendatang, Sumut Penyumbang Terbesar
-
Bobby Nasution Dicegat Warga saat Melintas di Simalungun, Ada Apa?
-
Kabur ke Taput, Pembunuh Wanita Pemilik Kos di Medan Akhirnya Diringkus
-
Program PSR Jadi Andalan Pemerintah Dorong Peningkatan Produksi Sawit