Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 03 Juni 2024 | 14:43 WIB
Asian Agri Dorong Petani Kelapa Sawit Naik Kelas dengan Topaz. [Ist]

SuaraSumut.id - Asian Agri mendorong para petani kelapa sawit untuk naik kelas dengan menggunakan kecambah kelapa sawit TOPAZ.  Dikembangkan oleh Asian Agri Oil Palm Research Station (OPRS) di Indonesia, TOPAZ menawarkan berbagai keunggulan untuk meningkatkan produktivitas, ketahanan, dan kemudahan panen.

"Benih unggul Topaz mampu memberikan dampak yang signifikan pada tingkat pengembalian investasi selama masa hidup pohon yang mencapai yang mencapai 25-30 tahun. Hasil produksi TBS Topaz dapat mencapai 24 ton/ha. Pada tahun pertama menghasilkan (TM1) dan rata-rata 38 ton/ha pada TM3 sampai TM6," kata Head of Plant Breeding Asian Agri, Yopy Dedywiryanto, Senin (3/6/2024).

Asian Agri telah merilis 5 Varietas Topaz, diantaranya Topaz 1, Topaz 2, Topaz 3, Topaz 4 dan Topaz GT berdasarkan uji multilokasi persilangan di 2 provinsi dan 3 jenis tanah yang berbeda.

Berdasarkan pengujian dilapangan, bibit unggul Topaz sudah bisa dipanen pada umur 30 bulan setelah tanam dengan rata-rata berat TBS 5-6 kg. Selain dimanfaatkan perusahaan, pihaknya menerapkan penggunaan Topaz pada petani-petani sawit mandiri yang menjadi binaan Asian Agri.

"Dengan harapan petani-petani sawit kita naik kelas dengan menggunakan Topaz," ujarnya.

Sebelumnya, dalam acara IPOS Forum, Head of Plant Breeding Asian Agri, Yopy Dedywiryanto memberikan penjelasan bahwa Topaz merupakan bibit sawit unggul yang sudah teruji dan terbukti dapat meningkatkan produktivitas dan tahan terhadap penyakit Ganoderma.

"Sejak tahun 1992, Asian Agri telah menyeleksi dan juga terus menyilangkan indukan Dura dan Pisifera terpilih dari Costa Rica (gen-1). Pada tahun 1996-1998, fasilitas OPRS memulai penanaman indukan Dura dan Pisifera terpilih di kebun benih Topaz, diikuti dengan uji persilangan generasi satu DxPnya. Bibit Topaz ini telah melewati hasil penelitian intensif selama puluhan tahun di fasilitas kami," ungkapnya.

OPRS Topaz berhasil memperoleh izin pelepasan Varietas Topaz 1, 2, 3, dan 4 pada 16 Januari 2004, sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia.

"Dengan pengujian persilangan generasi dua yang intensif, saat ini Topaz hanya memproduksi persilangan-persilangan yang teruji dan terbukti memiliki potensi produksi 24 ton TBS/Ha pada TM (Tanaman Menghasilkan)1 dan rata-rata 38 Ton TBS/Ha pada TM3 sampai dengan TM6 dengan potensi OER (Oil Extraction Rate) 29%," jelasnya.

"Bibit ini sudah seyogyanya menjadi andalan para petani kelapa sawit. Bibit unggul Topaz ini tidak hanya unggul dalam hal kuantitas produksi, tetapi juga tahan terhadap penyakit Ganoderma. Ketahanan ini telah dibuktikan dengan diperolehnya izin pelepasan Varietas Topaz GT oleh OPRS Topaz pada tanggal 1 Februari 2019 sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia," katanya.

Load More