Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Sabtu, 05 April 2025 | 18:26 WIB
Banjir di Gunungsitoli. [Dok. Antara]

SuaraSumut.id - Sebanyak 548 jiwa terdampak banjir yang melanda Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara (Sumut), akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama lebih dari dua jam pada Sabtu (5/4/2025).

Banjir turut disertai tanah longsor dan mengganggu aktivitas warga di satu kecamatan dan dua desa.

Berdasarkan laporan dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Utara, hujan dengan intensitas tinggi terjadi sejak pukul 13.00 hingga 15.50 WIB.

Peristiwa itu mengakibatkan saluran drainase tidak mampu menampung debit air dan menggenangi permukiman penduduk. Ketinggian air dilaporkan mencapai 30 hingga 60 sentimeter.

Akibat banjir di Kota Gunungsitoli ini, sebanyak 137 Kepala Keluarga (KK) terdampak. Wilayah paling terdampak berada di Kecamatan Gunungsitoli, tepatnya di Kelurahan Ilir dan Desa Sifaelete Tabaloho.

Di Kelurahan Ilir, 37 bangunan terdampak terdiri dari 17 rumah di Jalan Diponegoro, 10 rumah di Jalan Karet Belakang, dan 10 rumah di Jalan Karet Gang Umbu Lingkungan VI.

Sementara di Desa Sifaelete Tabaloho, air merendam 20 rumah di Jalan Baluse 30 Gang Nusantara serta 50 rumah lainnya di Komplek KBN.

Selain itu, longsor juga dilaporkan terjadi di Desa Lasara Bahili Dusun II, meski tidak menimbulkan korban dan hanya menutup sebagian badan jalan.

Menurut Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, data tersebut bersifat sementara.

"Korban luka, korban meninggal, serta jumlah pengungsi akibat banjir dan longsor di Gunungsitoli masih nihil," ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa upaya penanganan langsung dilakukan oleh BPBD setempat, seperti koordinasi lintas sektor, pembersihan saluran drainase, pendataan warga terdampak, serta gotong royong bersama masyarakat. Petugas juga telah disiagakan untuk berjaga dan memantau kondisi terkini.

Kini, banjir di Gunungsitoli mulai berangsur surut, namun BPBD Sumut terus mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang bisa memicu bencana susulan.

Cara Menghadapi Bencana Banjir

Bencana banjir menjadi ancaman serius bagi warga, terutama saat musim penghujan tiba dan permukaan air laut mulai naik. Atas dasar itu, penting bagi masyarakat untuk memahami langkah antisipasi agar dapat menghadapi kondisi darurat dengan lebih siap.

Berikut hal yang bisa dilakukan mengantisipasi bencana banjir, dikutip dari berbagai sumber.

1. Simpan Dokumen dan Barang Berharga di Tempat Aman

Banyak orang menyimpan barang dan dokumen berharga di dalam lemari atau laci. Namun, saat ancaman banjir meningkat, pastikan barang-barang tersebut diletakkan di tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kerusakan. Gunakan wadah tahan air agar dokumen penting tetap aman jika harus segera mengungsi.

2. Lindungi Perangkat Elektronik dari Air

Salah satu bahaya utama saat banjir adalah korsleting listrik. Oleh karena itu, segera cabut semua peralatan elektronik dari stop kontak dan pastikan titik-titik listrik di rumah berada di posisi yang cukup tinggi agar tidak mudah terendam air.

3. Prioritaskan Keselamatan Lansia dan Orang Sakit

Jika ada anggota keluarga yang sakit, lansia, atau penyandang disabilitas, mereka harus menjadi prioritas utama saat evakuasi. Siapkan rencana penyelamatan yang jelas agar mereka dapat dievakuasi dengan aman jika kondisi banjir semakin parah.

4. Pantau Informasi Cuaca dan Situasi Terkini

Mengikuti perkembangan informasi terkini mengenai kondisi wilayah sangat penting. Pemerintah daerah dan relawan biasanya akan memberikan peringatan dini jika ada potensi banjir besar. Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan juga dapat membantu mengurangi risiko banjir di masa mendatang.

5. Siapkan Perlengkapan Darurat

Ketika harus mengungsi akibat banjir, pastikan untuk membawa barang-barang esensial seperti pakaian, alat komunikasi, obat-obatan, dan dokumen penting. Tetap tenang dan bekerja sama dengan warga sekitar agar proses evakuasi berjalan lancar.

Keselamatan saat menghadapi banjir adalah tanggung jawab bersama. Dengan persiapan yang matang, risiko dampak buruk akibat banjir dapat diminimalisir, sehingga masyarakat dapat lebih siap dalam menghadapi bencana alam ini.

Load More