- PNM memperkuat pemberdayaan UMKM dengan kombinasi pembiayaan dan pendampingan untuk mengatasi kendala pengelolaan dan literasi.
- Program Mekaar menyasar ibu rumah tangga ultra mikro melalui pembiayaan, pelatihan kewirausahaan, dan literasi keuangan secara berkelanjutan.
- Klasterisasi usaha dan literasi keuangan telah menjangkau ribuan nasabah, meningkatkan ketahanan finansial dan ekosistem ekonomi lokal.
SuaraSumut.id - Tantangan yang dihadapi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia tidak berhenti pada keterbatasan akses modal. Di lapangan, banyak pelaku usaha juga menghadapi kendala dalam pengelolaan usaha, pemasaran, hingga rendahnya literasi keuangan.
Kondisi ini membuat pembiayaan saja belum cukup untuk mendorong UMKM tumbuh secara berkelanjutan. Menjawab tantangan tersebut, PT PNM sepanjang 2025 terus memperkuat pendekatan pemberdayaan sebagai bagian tak terpisahkan dari penyaluran pembiayaan.
Melalui berbagai program, PNM tidak hanya hadir sebagai penyedia modal, tetapi juga sebagai pendamping yang membangun kapasitas usaha dan ketahanan ekonomi masyarakat, khususnya di segmen ultra mikro. PNM menilai bahwa pemberdayaan menjadi kunci agar pelaku usaha mampu mengelola pembiayaan secara produktif, mengembangkan usaha, serta meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Oleh karena itu, program-program PNM dirancang untuk mengombinasikan dukungan finansial dengan penguatan kapasitas, literasi, dan ekosistem usaha. Salah satu program utama adalah Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) yang menyasar ibu rumah tangga dan perempuan prasejahtera, khususnya di wilayah pedesaan dan tertinggal.
Dengan pendekatan berbasis kelompok, Mekaar tidak hanya memberikan pembiayaan ultra mikro, tetapi juga pendampingan rutin, pelatihan kewirausahaan, literasi keuangan, serta penguatan disiplin usaha. Melalui program ini, perempuan didorong untuk berperan aktif dalam perekonomian keluarga dan komunitas.
Selain Mekaar, PNM juga mengembangkan Program Kampung Madani sebagai model pemberdayaan berbasis komunitas. Hingga 2025, Kampung Madani telah hadir di 20 titik di seluruh Indonesia dan memberikan manfaat kepada 4.603 warga, yang terdiri dari nasabah Mekaar, keluarga, serta masyarakat sekitar.
Program ini bertujuan membangun ekosistem usaha lokal yang saling terhubung dan berkelanjutan.
Dalam pelaksanaannya, Kampung Madani mengedepankan pendekatan klasterisasi usaha. Sepanjang 2025, PNM telah menyelenggarakan 539 kegiatan klasterisasi yang diikuti oleh lebih dari 10.000 nasabah. Melalui klaster, pelaku UMKM dikelompokkan berdasarkan jenis usaha agar dapat berkolaborasi, meningkatkan kapasitas produksi, serta memperluas akses pasar secara kolektif.
PNM juga memperkuat fondasi usaha nasabah melalui peningkatan literasi. Tercatat, 66 kegiatan literasi keuangan dan literasi usaha telah dilaksanakan dan menjangkau lebih dari 38.000 nasabah. Kegiatan ini membekali nasabah dengan pemahaman pengelolaan keuangan, perencanaan usaha, serta pemanfaatan peluang pasar, termasuk pasar digital, sehingga usaha dapat tumbuh lebih terarah dan berdaya tahan.
Dampak sosial dari program pemberdayaan PNM mulai terlihat nyata di tingkat akar rumput. Banyak nasabah yang sebelumnya hanya mampu bertahan secara subsisten kini memiliki usaha yang lebih stabil dan produktif.
Hasil riset BRI Research Institute (2024) menunjukkan bahwa ketahanan keuangan nasabah Mekaar meningkat signifikan, dari sebelumnya hanya mampu bertahan satu hingga dua minggu, menjadi satu hingga dua bulan setelah mendapatkan dukungan pembiayaan serta modal intelektual dan sosial dari PNM.
Pemberdayaan perempuan juga memberikan efek berganda bagi kesejahteraan keluarga. Peningkatan pendapatan usaha berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan dasar, pendidikan anak, hingga kesehatan keluarga. Di tingkat komunitas, pendekatan klaster dan literasi turut mendorong tumbuhnya solidaritas sosial serta kemandirian ekonomi lokal.
"Melalui program pemberdayaan, PNM tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga mendampingi nasabah agar mampu mengelola usaha secara lebih mandiri dan berkelanjutan. Kami percaya, penguatan kapasitas, literasi, dan ekosistem usaha akan menciptakan dampak sosial yang jauh lebih besar dalam jangka panjang," kata L. Dodot Patria Ary, Sekretaris Perusahaan PNM.
Pengalaman PNM sepanjang 2025 menegaskan bahwa pengembangan usaha subsisten membutuhkan pendekatan yang menyeluruh. Pembiayaan yang diiringi pemberdayaan terbukti mampu memperkuat ketahanan usaha, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dari tingkat paling bawah.
Melalui berbagai program pemberdayaan tersebut, PNM terus berkomitmen menjadi mitra strategis dalam membangun pengusaha ultra mikro yang tangguh dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Berita Terkait
-
Huntara Korban Banjir Aceh Tamiang Selesai Besok, Penghuni Dapat Listrik Gratis
-
Pimpinan DPR Gelar Rapat Koordinasi Besar di Aceh, Matangkan Langkah Pemulihan Pascabencana 2026
-
Merger BUMN Berlanjut 2026, Targetnya Karya dan Transportasi
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Cara Perusahaan BUMN Tingkatkan Keselamatan Industri Maritim
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Program Pemberdayaan PNM Perluas Dampak Sosial Sepanjang 2025
-
Rektor Unimal Puji Langkah Taktis Dasco Orkestrasi Bantuan untuk Aceh: Cegah Kemiskinan
-
Mulai 2026, Registrasi Kartu SIM Wajib Rekam Wajah, Warga Medan Soroti Teknis dan Keamanan Data
-
1.225 Orang di Sumut Tewas karena Kecelakaan Sepanjang 2025
-
5.737 Personel Gabungan Amankan Malam Tahun Baru di Sumut