Kemudian, longsor juga disebabkan oleh terbukanya lahan hutan.
"Tidak ada lagi pengikat (air hujan), terbukanya lahan terkait penebangan kayu dan lain. Dan itu jelas karena kegiatan disana," jelas Jaya.
Ia mengatakan, pihaknya sudah menduga kalau di seputaran areal PLTA Batang Toru, rentan terjadi bencana alam.
Oleh karenanya, Jaya berharap, menjadikan ini pembelajaran oleh pihak terkait, agar kejadian serupa tidak terulang.
Baca Juga:Ketemu Para Ketua Partai, Airlangga Sedang Mengaspal Jalan Menuju 2024
"Sudah kita duga akan terjadi, disitu kan pusat gempa. Jangan disalahkan alam, harusnya jadi pelajaran, dicari apa persoalannya, oh ini ada daerah gempa, rentan longsor diperkuat tebing-tebingnya, begitu juga yang lainnya," katanya.
Tidak Ada Kaitan dengan Aktifitas PLTA Batang Toru
Sementara, Kabag Humas Pemda Tapanuli Selatan, Isnut Siregar saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa penyebab longsor karena cuaca ekstrem.
"Perlu ditegaskan bahwasanya kejadian ini murni bencana alam akibat tingginya curah hujan selama 3 hari berturut-turut sehingga kejadian tersebut tidak ada kaitannya dengan aktifitas di PLTA Batang Toru," katanya.
Isnut menyampaikan, kejadian ini berada di tanah rakyat atas nama D Siregar. Di lokasi itu ada rumah yang ditempati seorang penjaga tanah D Siregar bermarga Waruwu.
Baca Juga:Lihat Pintu Terbuka, Pasien Covid-19 Kabur dari Ruang Isolasi
Saat hujan deras, sesaat sebelum longsor, Isnut mengatakan sebagai tanggungjawab moral pihak manajemen PLTA Batang Toru (NSHE dan Sinohydro) menuju lokasi tersebut dengan harapan pemilik rumah tersebut dapat meninggalkan lokasi akibat curah hujan yang cukup tinggi.
"Namun nasib nahas 3 orang karyawan telah mengalami korban akibat longsor tersebut dan sampai saat ini masih dalam tahap pencarian," tukasnya.
Diketahui, longsor yang terjadi menyebabkan 3 orang meninggal dunia. Sedangkan 9 lainnya masih dalam pencarian.
"Korban meninggal dunia ditemukan sekira pukul 08.30 WIB," kata Kepala Kantor SAR Medan Toto Mulyono, melalui Humas Sariman Sitorus.
Ia mengatakan, ketiga korban yang belum diketahui identitasnya dievakuasi ke rumah sakit.
"Korban dua perempuan (dewasa dan anak-anak), dan satu laki anak laki-laki," ujarnya.