SuaraSumut.id - Ustaz Adi Hidayat (UAH) buka suara terkait penyataaan Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah soal sejak kapan rendang punya agama.
UAH mengatakan, mempertanyakan agama rendang bukanlah hal yang berfaedah. Sama halnya dengan mempertanyakan kewarganegaraan batik atau angklung yang sudah identik dengan Indonesia.
"Sejak kapan rendang itu punya agama? Sejak batik, calung, angklung punya kewarganegaraan. Kalau batik diklaim Malaysia mau tidak?... Itu pertanyaan yang tidak berfaedah karena memang itu sudah menjadi bagian yang melekat," kata UAH, melansir Hops.id, Senin (20/6/2022).

Dirinya mengatakan segala sesuatu yang sudah dikenal dan melekat itu sudah menjadi hukum. Untuk itu, hal yang berbeda dari norma adat akan dianggap menyimpang.
Baca Juga:5 Tips Berbaur di Tempat Kerja, Jangan Menutup Diri!
Ustaz Adi Hidayah menyebutkan, bahwa rendang merupakan produk masyarakat Minang yang mengenal falsafah adat 'bersanding syara, syara berbanding kitabullah'.
Oleh karena itu, setiap yang keluar dari Minang melekat dengan syariat Islam termasuk makanan sekalipun.
"Jadi jangan tanyakan tentang agamanya, kalau bertanya tentang agamanya pada makanan, itu pertanyaan kurang kerjaan," kata UAH.
Sebelumnya, Gus Miftah menyampaikan pendapatnya melalui video yang diunggah di akun Instagramnya @gusmiftah, lihat Selasa (14/6/2022).
"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Allah SWT berfirman di dalam surat Al-Baqarah ayat 168, wahai para manusia makanlah makanan yang halal dan baik yang ada di muka bumi," katanya.
Baca Juga:Kritik Bintang Emon soal RKUHP: Yakin Namanya Udah Baik?
"Kewajiban makan makanan yang halal itu untuk orang Islam ya, orang non Islam ya terserah mau makan apa. Termasuk mau dimasak dengan bumbu apa, dengan cara apa, ya selera mereka," sambungnya.
- 1
- 2