Asal Usul Angklung yang Jadi Google Doodle Hari Ini, Muncul Sejak Masa Kerajaan Sunda

Google menampilkan ilustrasi enam orang anak sedang memainkan alat musik angklung.

Suhardiman
Rabu, 16 November 2022 | 13:41 WIB
Asal Usul Angklung yang Jadi Google Doodle Hari Ini, Muncul Sejak Masa Kerajaan Sunda
Google Doodle menampilkan angklung hari ini. [Google]

SuaraSumut.id - Angklung merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari bambu muncul di halaman depan google hari ini, Rabu (16/11/2022).

Google menampilkan angklung sebagai google doodle bertepatan dengan perayaan Hari Angklung Sedunia yang jatuh sedunia pada 16 November 2022.

Google menampilkan ilustrasi enam orang anak sedang memainkan alat musik angklung. Jika logo yang menampilkan ilustrasi angklung diklik, maka pengguna akan dibawa ke laman pencarian kata kunci Angklung.

Lantas sejak kapan alat musik angklung ini mulai dikenal masyarakat?

Baca Juga:Saraf Kejepit Bikin Nikita Mirzani Milih Diurut di Rutan Ketimbang Dirawat Rumah Sakit

Dihimpun SuaraSumut.id dari laman wikipedia, diduga bentuk primitifnya telah digunakan dalam kultur Neolitikum yang berkembang di Nusantara sampai awal penanggalan modern, sehingga angklung merupakan bagian dari relik pra-Hinduisme dalam kebudayaan Nusantara.

Catatan mengenai angklung yang baru muncul merujuk pada masa Kerajaan Sunda (abad ke-12 sampai abad ke-16). Asal usul terciptanya musik bambu seperti angklung berdasar pada pandangan hidup masyarakat Sunda yang agraris dengan sumber kehidupan dari padi (paré) sebagai makanan pokoknya.

Hal ini melahirkan mitos kepercayaan terhadap Nyai Sri Pohaci sebagai lambang Dewi Padi pemberi kehidupan (hirup-hurip).

Masyarakat Badui, yang dianggap sebagai sisa-sisa masyarakat Sunda asli, menerapkan angklung sebagai bagian dari ritual mengawali penanaman padi.

Permainan angklung gubrag di Jasinga, Bogor, adalah salah satu yang masih hidup sejak lebih dari 400 tahun lampau. Kemunculannya berawal dari ritus padi. Angklung diciptakan dan dimainkan untuk memikat Dewi Sri turun ke bumi agar tanaman padi rakyat tumbuh subur.

Baca Juga:Hari Ini 119 Pengungsi Rohingya Kembali Terdampar di Aceh Utara

Jenis bambu yang biasa digunakan sebagai alat musik tersebut adalah bambu hitam (awi wulung) dan bambu ater (awi temen), yang jika mengering berwarna kuning keputihan. Tiap nada dihasilkan dari bunyi tabung bambunya yang berbentuk bilah tiap ruas bambu dari ukuran kecil hingga besar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini