"Membangun Benteng Pertahanan di Saran Sisaping: Local Genius; memanfaatkan topografi (bentang alam) dan teknik perang gerilya. Jangkauan Perjuangan Tuan Rondahaim Saragih menembus keluar Simalungun, bahkan berdampak secara luas tidak hanya sampai ke Medan, Batavia tapi menjangkau Negeri Belanda: Menjadi pembicaraan di parlemen Belanda (Menteri Koloni)," ucap Juliaman Saragih.
Bahkan, kata Juliaman, Belanda mengakui keunggulan strategi perang Tuan Rondahaim Saragih, sehingga tidak berani menyerang dan menangkapnya. Sampai lima tahun sesudah kematianya, Belanda baru berani datang ke Raya untuk memaksa Puteranya Tuan Hapoltakan Saragih mengakui kekuasaan Belanda atas Tanah Simalungun.