SuaraSumut.id - Guru-guru yang bertugas di wilayah pedalaman dan terluar di Provinsi Aceh menyambut baik kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang menaikkan gaji tenaga kependidikan. Kebijakan ini dinilai sangat membantu kesejahteraan guru di daerah-daerah dengan tantangan tinggi.
"Kami mengapresiasi kebijakan Presiden yang menaikkan gaji guru. Ini kabar yang telah lama kami nantikan, terutama bagi kami yang bertugas di wilayah terluar dan pedalaman," ungkap Zulhadi, Kepala SMPN 2 Buloh Seuma, Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan, Jumat (29/11/2024).
Buloh Seuma, yang sebelumnya masuk kategori daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), kini telah memiliki akses jalan sejak 2022.
Meski demikian, Zulhadi mengungkapkan bahwa biaya hidup di wilayah pedalaman tetap jauh lebih tinggi dibandingkan daerah perkotaan.
"Kenaikan gaji ini sangat membantu, terutama bagi kami di pedalaman. Kami juga berharap Presiden memperhatikan infrastruktur sekolah, fasilitas pendidikan, serta pemerataan guru," kata Zulhadi.
Hal serupa disampaikan Halimah, Kepala SMA Negeri 2 Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur. Menurutnya, kebijakan ini memberikan motivasi lebih bagi guru-guru di wilayah pedalaman untuk terus mencerdaskan anak bangsa.
"Kami berterima kasih atas kebijakan Presiden. Kenaikan gaji ini memberikan semangat baru, terutama bagi kami yang mendidik generasi penerus bangsa di wilayah terpencil," tutur Halimah.
Selain kebijakan kenaikan gaji, Halimah berharap perhatian lebih terhadap kondisi pendidikan di pedalaman, khususnya pada infrastruktur dan akses transportasi. Ia menyoroti jalan menuju sekolahnya yang sangat memprihatinkan.
"Kalau cuaca panas, jalanan berdebu. Saat hujan, jalan berubah menjadi lumpur. Ini menyulitkan anak-anak untuk sampai ke sekolah. Kami berharap ada perbaikan akses transportasi dari pemerintah," tambah Halimah.
Kebijakan kenaikan gaji guru ini diharapkan mampu mendukung kualitas pendidikan, khususnya di wilayah pedalaman dan terluar yang menghadapi tantangan besar dalam proses belajar mengajar. (antara)