-
Dedikasi Abdi Negara Dedy Saputra, pengawas lapangan Kementerian PU, menunjukkan dedikasi luar biasa dalam memulihkan akses jalan di Aceh Tamiang pascabanjir demi kelancaran distribusi logistik dan aktivitas pendidikan santri.
-
Kekuatan dari Trauma Masa Lalu Pengalaman kehilangan keluarga saat tsunami 2004 menjadi motivasi moral bagi Dedy untuk bekerja tanpa lelah membantu sesama korban bencana, meski harus rela meninggalkan keluarganya sendiri.
-
Komitmen Pemulihan Pemerintah Pemerintah melalui tim lapangan berkomitmen menyelesaikan pemulihan infrastruktur secara bertahap, memberikan harapan bagi masyarakat terdampak bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi masa sulit pascabencana.
Selama bertugas di Aceh Tamiang, Dedy harus meninggalkan keluarganya. Komunikasi dengan anak dan istri hanya bisa dilakukan jika listrik dan jaringan tersedia.
"Kalau listrik sudah nyala dan jaringan sudah ada, baru bisa komunikasi, video call. Anak suka manggil papa, terasa terenyuh sendiri," ungkap Dedy.
Meski demikian, Dedy menyebut keluarganya sudah memahami konsekuensi hidup bersama seorang abdi negara yang siap ditugaskan ke mana saja, termasuk wilayah bencana.
“Dari awal sudah saya bilang, kalau menikah dengan abdi negara harus siap. Bisa di Merauke, bisa di Sabang,” katanya.
Baca Juga:Telkomsel dan Kementerian Komdigi Perkuat Bantuan Kemanusiaan untuk Masyarakat Aceh
Di akhir, Dedy menyampaikan pesan penuh empati kepada masyarakat Aceh Tamiang. Ia meminta warga tetap tabah dan percaya pada proses pemulihan yang sedang berjalan.
“Pesan saya untuk warga dan keluarga yang terdampak, jangan bersedih hati," ucapnya.
"Pemerintah tidak akan berdiam diri. Kami semua berkonsolidasi dan berusaha memulihkan seperti sediakala. Tidak bisa instan, tapi bertahap demi tahap akan kita selesaikan," pungkasnya.
Kontributor : M. Aribowo
Baca Juga:Kementerian PU Kerja Siang-Malam Bersihkan Jalan dan Akses Warga di Aceh Tamiang Pascabencana