Kayu Besar Hancurkan Asrama, Dukungan Kementerian PU Pulihkan Senyum di Darul Mukhlisin

Salah satu titik yang porak poranda akibat terjangan banjir disertai lumpur dan gelondongan kayu berukuran besar menjadi perhatian utama adalah Pondok Pesantren Darul Mukhlisi

Andi Ahmad S
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:32 WIB
Kayu Besar Hancurkan Asrama, Dukungan Kementerian PU Pulihkan Senyum di Darul Mukhlisin
Petugas dari Kementerian PU Tengah Membersihkan Gelondongan Kayu Besar dan Lumpur di Pondok Pesantren Darul Mukhlisin [Dini Afrianti Efendi/Suara.com]
Baca 10 detik
  • Dampak Kerusakan Parah Banjir lumpur dan gelondongan kayu besar merusak fasilitas asrama serta menghentikan aktivitas pendidikan di Pondok Pesantren Darul Mukhlisin, Aceh Tamiang, secara total.

  • Peran Kementerian PU Kementerian PU melalui Ditjen Bina Marga mempercepat pemulihan dengan membersihkan material kayu dan lumpur, serta berencana membantu pengadaan sarana belajar yang hancur.

  • Mitigasi dan Pemanfaatan Material Material kayu sisa banjir disortir untuk pembangunan rumah warga dan pembuatan benteng penahan banjir, guna melindungi desa sekitar dari ancaman bencana di masa depan.

“Waktu air tinggi-tingginya, kami lihat dari atas, kayu-kayu itu muter-muter aja di sini. Ada yang lolos satu-satu ke lorong santri putri, itulah yang menghancurkan rumah di depan,” kenangnya.

Ia meyakini, jika gelondongan kayu tersebut tidak tertahan, dampak kerusakan bisa jauh lebih luas.

“Kalau seandainya kayu ini lepas semua, kemungkinan tiga sampai empat desa lagi yang hancur,” katanya.

Meski demikian, Ichsan bersyukur karena seluruh santri dan warga sekitar berhasil menyelamatkan diri.

Baca Juga:Bertaruh Rindu di Tengah Lumpur, Perjuangan Petugas yang Tak Pulang Demi Akses Warga Aceh Tamiang

“Santri kami Alhamdulillah semua selamat. Termasuk penduduk desa sini juga selamat,” ucapnya.

Ia menjelaskan, proses evakuasi berjalan aman karena kenaikan air terjadi secara bertahap.

“Airnya naik step by step, jadi semua sempat naik ke atas, ke rumah pendiri yayasan. Waktu air tinggi itu sudah tidak ada orang lagi di bawah,” jelas Ichsan.

Saat ini, kawasan pesantren seluas sekitar lima hektare perlahan kembali ditata untuk difungsikan seperti sediakala, termasuk lapangan olahraga, area upacara, dan fasilitas penunjang lainnya.

“Tetap kita fungsikan seperti awal,” ujar Ichsan.

Baca Juga:Telkomsel dan Kementerian Komdigi Perkuat Bantuan Kemanusiaan untuk Masyarakat Aceh

Ichsan menyampaikan harapan besar agar dukungan pemerintah, khususnya dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PU, terus berlanjut hingga proses belajar mengajar dapat berjalan normal kembali.

“Harapan kami, kami sangat-sangat perlu bantuan dari Kementerian PU sampai kami bisa proses belajar mengajar seperti biasa,” tukasnya.

Kontributor : M. Aribowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak