Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Rabu, 16 September 2020 | 10:50 WIB
Tangkap layar video Polantas menggelantung di bodi depan angkot saat ditabrak. (istimewa).

SuaraSumut.id - Seorang anggota polisi lalu lintas menjadi korban kecelakaan setelah ditabrak oleh sopir mobil angkutan umum alias angkot di Jalan Sutomo, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar.

Aksi sang sopir angkot yang menyeruduk anggota polisi itu pun terekam kamera amatir dan viral di media sosial.

Dikutip Suara.com dari Terkini.id, kecelakaan itu terjadi pada Senin (14/9/2020). Sementara anggota polisi yang menjadi korban tabrakan itu adalah Bripka Panal Simarmata.

Kasat Lantas Polres Pematangsiantar AKP M Hasan menceritakan detik-detik anak buahnya ditabrak sopir angkot. Menurunya, peristiwa itu berawal saat Bripka Panal dan anggota lainnya berusaha mengurai kemacetan.

Baca Juga: Hukum Pelanggar Peluk Tiang Listrik, Warganet: Kenapa Dibuka Maskernya Pak

Kemacetan tersebut terjadi karena ada wanita yang mengalami tekanan mental dan berteriak-teriak. Hal itu menarik perhatian pengendara yang melintas.

“Awalnya itu petugas kita sedang melakukan pertolongan kepada wanita yang mendapat tekanan mental. Wanita itu teriak-teriak, jadi kita bantu menolong,” ujar Hasan.

Lalu, Bripka Panal meminta salah seorang sopir untuk maju agar tidak terjadi kemacetan. Namun, sopir tersebut justru merasa ditantang.

“Saat petugas kita mendatangi, sopir bilang, ‘Apa kau? Mau kau tangkap aku?’,” ujar Hasan menirukan ucapan sopir.

Setelah itu, sopir ngotot tancap gas dan menabrak Bripka Panal. Melihat itu, Panal segera menggantung di bodi depan mobil angkot. Namun, Hasan memastikan jika anak buahnya tak mengalami luka-luka akibat insiden tersebut. 

Baca Juga: Beredar Video 4 Pemuda Salat Sambil Bermain HP, Netizen Marah

Sehari setelah kejadian itu, yakni Selasa (15/9/2020), sopir bermarga Aritonang yang menjadi pelaku lalu mendatangi Mapolres Pematangsiantar untuk meminta maaf. Kedatangan pelaku juga didampingi pemilik angkutan umum serta Koordinator Angkutan KPB.

“Mereka datang, bermohon, memohon maaf, dan mengakui kesalahannya. Namun, untuk penindakan tetap kita lakukan,” kata dia.

Load More