SuaraSumut.id - Kota Medan memiliki angka partisipasi pilkada yang sangat minim pada 2015 lalu. Angka partisipasi pemilih saat itu hanya 25,38%, angka tersebut dinyatakan sebagai angka partisipasi paling rendah di Indonesia.
KPU Kota Medan mewanti-wanti tingkat partisipasi masyarakat pada Pilkada 2020 ini. Meskipun angka tersebut melonjak tinggi pada Pemilihan Presiden, namun selalu menurun drastis ketika Pemilihan Kepala Daerah.
Salah satu masyarakat Pasar Senen Lembah, Mahda menyatakan bahwa ia sudah berapa kali periode Pemilihan Kepala Daerah tidak menggunakan hak suara. Saat ditanya apakah ia akan mengikuti Pilkada 2020, Mahda mengaku belum berencana.
“Gak taulah, belum tau. Gini-gini aja Medan ini, gini-gini aja hidup awak”, kata Mahda, Minggu (4/10/2020).
Hal tersebut ia lakukan karena merasa tidak merasakan dampak yang signifikan terhadap kehidupannya.
“Bantuan apapun kami tidak pernah dapat. Kepling juga tidak melakukan pendataan”, tambahnya.
Mahda berharap Calon Wali Kota yang akan terpilih nantinya tetap memantau masyarakat bawah secara merata. Ia juga menyesalkan proses pengurusan administrasi dengan bayaran yang cukup tinggi.
“Seharusnya dipantau jugalah warga-warga yang bawah. Seharusnya merata lah, data semua gitu. Bantuan apapun, BPJS gak pernah dapat. Sementara urus ini itu harus selalu bayar, mahal”, ujarnya.
Hal yang hampir senada juga disampaikan oleh Santi. Ia menyampaikan bahwa janji kampanye selalu menarik dari Pasangan Calon namun tidak sama kenyataannya ketika sudah menduduki bangku kekuasaan.
Baca Juga: Doni Monardo Klaim Pilkada Tak akan Berpotensi Tingkatkan Kasus Corona
“Kalau soal janji selalu bagus. Tapi kalau sudah duduk dia, lupa sama masyarakat bawah. Banyak yang masih tidak dapat bantuan”, ucapnya.
Menurutnya Pemerintah harus lebih menunjukkan keseriusannya dalam menangani permasalahan ekonomi masyarakat. Kesulitan biaya pokok kehidupan, termasuk dalam pendidikan anak.
“Apalagi dalam kondisi Corona ini, biasa jualan di sekolah tapi sekolah libur. Sedangkan tetap harus bayar sekolah anak. Pemerintah harus memperhatikan lagi masyarakat pinggiran kayak kita ini”, ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
Terkini
-
Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor Sumut Diperpanjang untuk Kedua Kalinya
-
Wajib Tahu! Ini 10 Makanan Alami Penurun Darah Tinggi
-
Jangan Abaikan Ban Motor, Ini Alasan Wajib Ganti Ban Sebelum Liburan Jauh
-
Motor Kehabisan Oli? Ini Estimasi Biaya Perbaikannya
-
Korban Banjir Sumatera Akan Terima Hunian Tetap, Lengkap dengan Sertifikat