Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Jum'at, 20 November 2020 | 18:35 WIB
Massa membakar spanduk bergambar Habib Rizieq di Medan. (Suara.com/Muhlis)

SuaraSumut.id - GNPF Ulama Sumut menyayangkan sikap pendemo yang menginjak dan membakar poster bergambar imam besar FPI Habib Rizieq di Medan.

Wakil Ketua GNPF Ulama Sumut, Tumpal Panggabean menyebut, aksi itu sama saja dengan merendahkan ulama.

"Kalau mereka mengatasnamakan umat Islam dan lebih Pancasila dari umat Islam, tidak mungkin melecehkan ulama. Kita nanti akan lihat apakah ada pelecehan ulama, jika ada akan kita lakukan langkah termasuk upaya hukum," kata Tumpal, Jumat (20/11/2020).

Sebagai pendukung ulama, kata Tumpal, tidak pernah melakukan hal yang berlebihan hingga merendahkan ulama.

Baca Juga: Pemkab Bogor Evaluasi PSBB Pra AKB, Salah Satunya Pasca Acara Habib Rizieq

Tumpal mengaku heran dengan kelompok yang mengatasnamakan kerukunan dan Pancasila itu justru menyampaikan narasi dan sikap yang justru memecah belah umat.

"Justru bertanya kita, umat Islam yang mana dia? Mana ada umat Islam merendahkan ulamanya. Kan ketahuan kali kalau mereka itu abal-abal," ujarnya.

Jika ada yang tidak sependapat dengan Habib Rizieq Shihab, tidak perlu melakukan aksi yang berlebihan.

"Toh para pendukung HRS tidak melakukan aksi berlebihan di Medan," ungkapnya.

Terkait kedatangan Habib Rizieq Shihab ke Sumut, pihaknya akan memastikan bahwa suatu saat akan mengundang datang ke Medan. Namun ketika situasi dirasa memungkinkan.

Baca Juga: Tolak Kedatangan HRS ke Medan: Rizieq Jangan Buat Resah Masyarakat Sumut!!!

"Kalau Habib (HRS) ke Medan itu pasti, tapi kita akan tunggu momen yang tepat. Kan kita sudah pernah kita undang ke Medan. Dan kita lihat antusias masyarakat menyambutnya. Jadi bohong kalau yang mereka katakan akan memecah belah umat," ungkapnya.

Ia mengingatkan kepada kelompok yang mengklaim diri paling Pancasila dari umat Islam itu untuk tidak memperkeruh suasana. Sebab, penyambutan HRS sudah selesai.

"Bagi segelintir kelompok yang mengaku Islam tapi menghina ulama, berhentilah. Bertaubat saja anda itu lebih baik. Malu kita dilihat orang lain kalau sesama kita saling menjelek-jelek kan," pungkasnya.

Kontributor : Muhlis

Load More