SuaraSumut.id - Di debat yang kedua ini, Calon Wali Kota Medan nomor urut 01, Akhyar Nasution menyebut mantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution terkait anggaran yang dikelola Pemko Medan dalam satu periode yakni sebesar Rp 30 triliun keliru dan tidak berdasar.
Akhyar mengatakan apa yang disampaikan oleh Bobby Nasution hanya asumsi. Pasalnya, jumlah serapan anggaran selama 4 tahun Pemko Medan hanya sebesar Rp 18 Triliun.
"Sesungguhnya hal itulah yang sangat salah membaca data. Saya masih menjalani 4 tahun anggaran, dan semuanya tercatat dan masih dapat diakses. Realisasi anggaran di Kota Medan itu data dan fakta bukan asumsi," kata Akhyar usai debat, Sabtu (21/11/2020) malam.
Akhyar mengatakan sangatlah fatal jika ada calon pemimpin yang bekerja berdasarkan asumsi.
"Itu sangat bahaya, sangat bahaya sekali untuk Kota Medan. Ayolah kita bekerja berdasarkan data, bukan berdasarkan bisikan atau katanya-katanya," ucap mantan pelaksana tugas Wali Kota Medan itu.
Dia kembali menegaskan bahwa apa yang disampaikan oleh Bobby Nasution yang menyebut realisasi anggaran Pemko Medan sebesar Rp 30 triliun dalam satu periode wali kota dan wakil wali kota Medan.
"Ya asumsi lah, tadi kan jelas yang saya sampaikan, 5 tahun anggaran hanya Rp 18 triliun, tapi Rp 30 triliun katanya. Kita buka datanya dong, orang semua bisa di akses, kawan-kawan pun bisa mengaksesnya," ungkapnya.
Akhyar mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin harus yang bekerja berdasarkan data, bukan asumsi.
"Kita berharap pemimpin ke depan membuat keputusan berdasarkan data yang real, bukan karena katanya bukan karena bisikan. Nanti bisa fatal sekali kalau keputusan yang dibuat hanya karena katanya," ucap Akhyar.
Sementara itu, Bobby Nasution menanggapi Akhyar Nasution yang membantah bahwa anggaran Pemko Medan satu periode sebesar Rp 30 triliun.
Dikatakan Bobby, tidak tercapainya anggaran sebesar yang ia sebutkan lantaran lemahnya daya serap Pemko Medan.
"Ya tadi kan seperti yang disampaikan bang Aulia Rachman, bahwa itukan serapan. Artinya hari ini masih banyak sekali Silpa," ujar Bobby.
Menurut Bobby, anggaran yang tersedia tidak diserap dengan baik untuk pembangunan. Seharusnya satu periode bisa menyerap Rp 30 triliun, namun ternyata menyebabkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) yang cukup tinggi.
"Tapi ini kan Silpa, karena tidak ada Master Plan pembangunan. Harus ada Master Plan biar enggak Silpa. Anggaranya ada tapi enggak digunakan dengan tepat," pungkasnya.
Bobby-Aulia 'Serang' Petahana
Paslon 02, Bobby Nasution-Aulia Rachman 'menyerang' calon petahana dengan sejumlah pertanyaan yang menohok, salah satunya soal keterlambatan pembayaran gaji tenaga medis di RSUD Dr Pirngadi Medan.
Pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Bobby Nasution-Aulia Rachman mengatakan jika gaji para tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan selalu terlambat bahkan di bawah UMK.
Pertanyaan itu disampaikan calon wakil wali kota Medan nomor 02, Aulia Rachman dalam debat kandidat dengan tema khusus penanganan Covid-19, di salah satu hotel di Kota Medan, Sabtu (21/11/2020).
"Ini berangkat dari apa yang kami temukan dari bawah, terkait pekerja RSUD Pirngadi Medan yang gajinya bisa tertunda, dan kenapa dokter-dokter bisa keluar?" tanya Aulia Rachman kepada paslon nomor urut 01.
Menanggapi pertanyaan yang dilontarkan Aulia Rachman, Akhyar tidak membantah dan mengakui jika terjadi tunggakan pembayaran kepada para pekerja medis di rumah sakit milik Pemerintah Kota Medan itu.
"Memang benar, pembayaran honor (petugas medis) tertunda, karena pembayaran BPJS juga tertunda sekian lama. Sebab, salah satu pendapatan RSUD Pirngadi Medan itu dari BPJS," ucap Akhyar Nasution.
Akhyar mengatakan jika pembayaran atas klaim BPJS tidak tertunda, maka pembayaran terhadap para tenaga kesehatan tidak pula tertunda.
Dia juga meminta badan layanan umum dilayani dengan baik oleh BPJS.
"Untuk itu kita minta BPJS tidak berbelit-belit membayar klaim terhadap rumah sakit yang ada di Kota Medan," ujarnya.
Sementara itu, calon wakil walikota Medan, Salman Alfarisi menambahkan bahwa Pemko Medan telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp95 miliar sebagai dana bantuan terhadap iuran Peserta Bantuan Iuran (PBI).
"Semestinya BPJS yang dikelola oleh pusat, sesegera mungkin menyalurkan klaim-klaim rumah sakit dan puskesmas. Sehingga perawat dan tenaga medis kita tidak tertunda pembayarannya," ujar mantan anggota DPRD Sumut itu.
Aulia Rachman tidak puas dengan jawaban yang diberikan paslon 01, menurutnya persoalan utama keterlambatan pembayaran gaji pekerja RSUD Dr Pirngadi Medan bukan lantaran keterlambatan klaim. Dia mengatakan hal itu lantaran ada konflik antara pejabat di Pemko Medan.
"Kalau hanya masalah BPJS, itu gak lah. Yang ada itu karena pemimpinnya gak tahu kondisi di bawah. Terjadi perselisihan antara Dinas Kesehatan dengan Direktur Pirngadi, ini yang menyebabkan keterlambatan," bantah Aulia Rachman.
Dikatakan Aulia lebih lanjut, semestinya sebagai pemimpin (Wali Kota), harus lebih tahu dan lebih jeli.
"Ini menjadi kendala besar bagi kita di bawah. Bahkan, penerimaan upah dari gaji itu dibawah UMK," tegasnya.
Kontributor : Muhlis
Berita Terkait
-
Bertemu Bobby Nasuition, Mensos Sebut Akan Ada 4 Sekolah Rakyat di Sumut
-
Koleksi Tas Clara Wirianda dan Lisa Mariana, Dikabarkan Jadi Simpanan Pejabat
-
Seret Nama Bobby Nasution, KPK Tetap Usut Kasus Blok Medan usai AGK Meninggal di Tahanan
-
Review Film The Electric State: Petualangan Emosional di Dunia Futuristik yang Suram
-
Pramono Bakal Pelihara Kucing di Rumah Dinasnya, Mau Saingi Bobby Kertanegara?
Terpopuler
- Tenaga Kalahkan Yamaha XMAX, Tampan Bak Motor BMW: Pesona Suzuki AN400 Bikin Kesengsem
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Sudah Dihubungi PSSI, Harga Pasar Pemain Keturunan Ini Lebih Mahal dari Joey Pelupessy
- Segera Ambil Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini, Cairkan Rezeki Siang Hari Bernilai Rp 300 Ribu
- 6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Pilihan
-
Rekam Jejak Kim Sang-sik, Junior STY yang Pimpin ASEAN All Stars Lawan Manchester United
-
Jepang Tersingkir! Ini Skenario yang Bisa Bawa Timnas Indonesia Juara Piala Asia U-17
-
Rekam Jejak Wipawee Srithong: Bintang Timnas Thailand, Pengganti Megawati di Red Sparks
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
-
Puji Kinerja Nova Arianto, Kiper Timnas Indonesia: Semoga Konsisten
Terkini
-
Asyik, Warga Padangsidimpuan Sumut Boleh Pakai Mobil Dinas Wali Kota untuk Nikah
-
Pelaku Narkoba Dilepas saat Polisi Diserang di Belawan Ditangkap
-
Saldo DANA Gratis Rp 100 Ribu Bisa Kamu Terima dari Klik Link Dana Kaget Edisi Senin Pagi Cerah Ini
-
Coba Keberuntungan dari DANA Kaget Minggu 13 April 2025, Bisa Buat Jajan di Indomaret Lho!
-
Dompet Digital Kamu Sepi? Berikut Kumpulan Link Saldo DANA Kaget Gratis Bernilai Ratusan Ribu