Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 30 November 2020 | 11:13 WIB
Gereja Bala Keselamatan mengecam aksi penyerangan sekelompok orang teroris Mujahid Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora terhadap jemaatnya di Pos Pelayanan Lewonu, Palu, Sulawesi Tengah. [dokumentasi]

SuaraSumut.id - Pemerintah diminta untuk melakukan tindakan tegas tegas terhadap kelompok teroris, radikal dan intoleran. Hal ini terkait aksi penyerangan yang terjadi di Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (27/11/2020).

Ketua Umum DPP Horas Bangso Batak Lamsiang Sitompul menyebut, peristiwa itu harus menjadi momentum bagi pemerintah untuk menumpas gerakan teroris, radikal dan intoleran sampai ke akar-akarnya.

Menurut Lamsiang, tindakan teroris selalu muncul dan dimulai dari tindakan radikal maupun intoleran.

"Pemerintah harus betul-betul melakukan upaya yang maksimal. Sehingga tidak ada lagi tindakan yang seperti itu di kemudian hari," kata Lamsiang kepada SuaraSumut.id (Suara.com), Senin (30/11/2020).

Baca Juga: Kasus Corona Seminggu Terakhir Naik Pesat, Jokowi: Ini Memburuk Semua

Ia menilai, tindakan yang dilakukan pemerintah dalam mencegah dan menekan kelompok teroris, radikal dan intoleran belum maksimal.

Sehingga, kata Lamsiang, peristiwa penyerangan oleh kelompok teroris terhadap masyarakat kembali terjadi.

Lamsiang meminta pemerintah menjadikan peristiwa tersebut sebagai langkah menumpas kelompok-kelompok teroris dengan berbagai instansi yang terlibat didalamnya.

"Ada banyak instansi yang harus dilibatkan, ada polisi, TNI, BIN, BNPT, Densus 88. Saya pikir dalam hal ini aparat keamanan tentu sudah kecolongan, sehingga hal itu bisa terjadi," pungkasnya.

Penyerangan itu dilakukan oleh kelompok Teroris MIT pimpinan Ali Kalora sekitar pukul 08.00 WITA. Dalam insiden tersebut, empat orang tewas mengenaskan, diantaranya dipenggal dan satu dibakar. Kekinian, polisi masih melakukan pengejaran terhadap kelompok teroris tersebut.

Baca Juga: Kementerian PPPA Ungkap 34 Ribu Anak Minta Nikah Muda Akibat Pandemi Corona

Kontributor : Muhlis

Load More