Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 30 November 2020 | 15:28 WIB
Personel Brimob Batalyon B Pelopor Polda Sumut membantu proses evakuasi warga terdampak banjir di Tebing Tinggi. [Foto: Brimob Polda Sumut]

SuaraSumut.id - Banjir menerjang Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara pada 27 hingga 29 November 2020. Akibatnya, 6.663 rumah di lima kecamatan terdampak dari meluapnya Sungai Padang.

Juru bicara Pemkot Tebing Tinggi Dedi. P Siagian mengatakan,  sampai saat ini pihaknya masih mendata secara rinci dampak kerugian akibat banjir.

Hal ini mengingat banyaknya fasilitas yang terendam seperti rumah sakit, sekolah, perkantoran, polsek, pasar tradisional dan juga rumah-rumah milik warga.

"Banjir diperkirakan merendam 68,5 persen wilayah Tebing Tinggi. Kecamatan terparah terendam adalah Kecamatan Rambutan dan Bajenis dan Kecamatan Tebingtinggi Kota," katanya, dilansir dari Antara, Senin (30/11/2020).

Baca Juga: BMKG Catat 27 Gempa di Sumut dan Sekitarnya dalam Sepekan

Sementara warga yang terdampak banjir sebanyak 8.368 kepala keluarga, meliputi Kecamatan Rambutan 3.330 KK, Kecamatan Bajenis 3.078 KK, Tebingtinggi Kota 1.551 KK, Kecamatan Padang Hulu 262 KK dan Kecamatan Padang Hilir sebanyak 147 KK.

Terkait bantuan kepada korban banjir, pihaknya sudah mendirikan sedikitnya 70 posko yang melayani masyarakat terdampak banjir.

"Di posko masyarakat diberikan pengobatan gratis, bahan pangan dan ada juga perahu karet yang disiapkan untuk lokasi banjir terparah," pungkasnya.

Load More