Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Sabtu, 05 Desember 2020 | 17:03 WIB
Bobby Nasution-Aulia Rachman dalam debat terakhir Pilkada Medan. [screenshot video]

SuaraSumut.id - Calon Wali Kota Medan Bobby Nasution menyebut, akan membuat program internet sehat. Hal ini sebagai upaya menangkal penyebaran radikalisme kepada generasi muda melalui media sosial.

Demikian dikatakan memantu Presiden Jokowi ini saat menjawab pertanyaan moderator terkait data BNPT yang menyebut penyebaran radikal saat ini sedang menyasar milenial.

"Kemajuan teknologi memang tidak bisa kita hambat, salah satunya adalah teknologi internet. Dan teknologi internet yang ada saat ini adalah media, yakni media sosial," kata Bobby, Sabtu (5/12/2020).

Bobby mengatakan, kemajuan internet membawa dua sisi sekaligus, yakni sisi positif dan sisi negatif. Salah satu efek negatif yang saat ini terjadi, yakni tentang radikal. Jika tidak dikontrol sisi negatif dari penyebaran radikal akan mengancam keutuhan NKRI.

Baca Juga: Malam Ini Debat Terakhir Pilkada Depok, Cawalkot Idris Ikuti Secara Virtual

"Oleh sebab itu, ke depan yang akan kami lakukan adalah memberi pemahaman penggunaan media sosial dan internet secara positif," uajarnya.

Pasangan Bobby-Aulia akan memulai dengan mengenalkan internet kepada warga dengan masif.

"Hari ini belum ada di Kota Medan. Wifi di ruang terbuka hijau dan taman-taman kota belum ada. Harus yang pertama kali kita kenalkan yakni internetnya," ungkap suami Kahiyang Ayu ini.

Mereka akan mengedukasi bahaya dari internet. Yakni dengan konsep literasi digital. Bahkan, kata Bobby, pelajaran literasi digital akan dimasukkan ke pembelajaran formal di sekolah-sekolah melalui pelajaran muatan lokal.

"Karena ini zaman revolusi 4.0 dan ini sangat penting.Digitalisasi dan online haru kita masukkan dan harus kita tekankan bagaimana bahayanya internet negatif dapat memecah belah bangsa," jelasnya.

Baca Juga: Bawaslu Pastikan Pengawas TPS di Medan Bebas dari Covid-19

Sedangkan, calon Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman mengatakan, Pemerintah Kota Medan harus melakukan penekanan menggunakan perangkat pemerintah dari tingkat atas sampai bawah.

"Dari mulai camat sampai ke kepala lingkungan agar mengedukasi tentang Creative Hub atau pusat kreatif agar anak-anak ini berkembang dan mempunyai sisi positif untuk berkembang ke depannya," katanya.

Dukung Penegakan Hukum

Sementara itu, pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi mendukung pencegahan paham radikal melalui media sosial, dengan penegakan hukum dan kontrol konten.

Salman Alfarisi mengatakan, pasangan nomor urut 01 melihat radikalisme tidak berkaitan dengan agama, suku atau etnis tertentu.

Akhyar Nasution-Salman Alfarisi dalam debat Pilkada Medan. [screenshot video]

"Penggunaan media sosial atau digital harus mendapat kontrol. Dan negara kita adalah negara hukum, tentunya konsekuensi dari setiap siapa pun pelanggar hukum harus diproses sesuai aturan yang berlaku," kata Salman.

Salman mengatakan, kontrol menjadi penting sebagai otokritik jika itu ditujukan kepada pemerintah. Sehingga saling kontrol dan sinergi menjadi kunci untuk mencegah beredarnya paham radikalisme.

"Kami misalkan, jika ada kritik terhadap Akhyar-Salman, kami tidak akan melakukan kriminalisasi dan akan menerimanya dengan lapang dada sebagai otokritik," pungkasnya.

Kontributor : Muhlis

Load More