
SuaraSumut.id - Kondisi tata ruang, tata kelola sumber daya air dan sistem drainase kota yang buruk dinilai menjadi penyebab terjadinya banjir di Medan.
Hal tersebut dikatakan Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Manajemen Sumber Daya Air, Firdaus Ali, Minggu (6/12/2020).
"Contohnya saat hujan sudah berhenti, sungai juga masih bisa menampung debit air, tetapi air yang merendam pemukiman belum juga surut. Ini menunjukkan sistem drainasenya sangat jelek," katanya.
Ia mengatakan, penataan jaringan drainase di Kota Medan sudah sangat mendesak, dan harus diprioritaskan untuk melindungi warga dari ancaman banjir dan genangan.
Baca Juga: Hujan Lebat Semalaman, Puluhan Rumah di Lebak Terendam Banjir
"Ini tata dan pola pemanfaatan ruang Kota Medan salah implementasi. Pemerintah kota harus betul-betul serius dan kerja keras membenahinya, jangan lagi menunggu bencana datang lagi baru kemudian saling menyalahkan," ujarnya.
Pemkot Medan harus proaktif melakukan pendekatan dan koordinasi dengan pemerintah daerah sekitar, seperti Kabupaten Deli Serdang, Karo dan Simalungun.
"Ini merupakan daerah hulu dari 9 sungai yang melewati Kota Medan," ungkapnya.
Selain itu, kata Firdaus, banjir di Kota Medan akibat belum selesainya pembangunan Bendungan Lau Simeme.
"Bendungan ini merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tata kelola air, khususnya banjir di Kota Medan," jelasnya.
Baca Juga: Banjir di Kota Surabaya, Air Masuk ke Rumah Warga
Diketahui, banjir merendam rumah yang didiami 1.983 KK atau 5.965 jiwa di tujuh kecamatan di Kota Medan sejak Jumat (4/12/2020) dini hari.
Adapun tujuh kecamatan terendam banjir yakni Kecamatan Medan Maimun, Medan Johor, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Baru, Medan Petisah dan Medan Polonia.
Banjir disebabkan hujan deras. Kondisi ini diperparah dengan meluapnya air dari sejumlah sungai yang berada di Kota Medan.
Berita Terkait
-
Oli Mesin Tercampur Air, Musuh Tersembunyi di Balik Banjir
-
Mobil Terendam Banjir? Jangan Langsung Nyalakan Mesin
-
Fenomena Super New Moon, 11 Kelurahan di Jakut dan Kepulauan Seribu Berpotensi Terendam Banjir Rob
-
Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Terkini, Sempat Rp17 Jutaan Sekali Terbang
-
Ketika Mobil Listrik Wuling Air EV Terabas Banjir, Berjalan Santai Tanpa Halangan
Terpopuler
- Alumni UGM Speak Up, Mudah Bagi Kampus Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi: Ada Surat Khusus
- 7 Produk Skincare Pemutih Wajah Recommended Bersertifikat BPOM
- HP Murah Itel A90 Lolos Sertifikasi di Indonesia: Usung RAM 12 GB, Desain Mirip iPhone
- 3 Klub Diprediksi Jadi Labuhan Baru Stefano Cugurra di BRI Liga 1 Musim Depan
- Akal Bulus Demi Raih Piala Asia U-17 2025: Arab Saudi Main dengan '12 Pemain'?
Pilihan
-
Cerita Pria 57 Tahun di Mataram Akhirnya Dapat SK PPPK Tapi Setahun Lagi Pensiun
-
Rafael Struick Ditendang vs Adelaide United, Brisbane Roar Kini Diamuk Netizen Indonesia
-
Tak Hanya Barang Bajakan dan QRIS, AS Juga Protes Soal UU Produk Halal RI
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Lancar Main FF, Terbaik April 2025
-
Polres Sukoharjo Ungkap Kasus Peredaran Narkoba, Dua Residivis Kembali Diamankan
Terkini
-
Hilang Terseret Arus Sungai saat Bermain, Bocah di Deli Serdang Ditemukan Tewas
-
Telkomsel Gelar Program "Undi Undi Hepi", Hadiah Spektakuler
-
Kebakaran Tragis di Medan Renggut Nyawa 2 Korban, Jukir Rela Mati Demi Selamatkan Anak-anak!
-
Saldo DANA Kaget Siang Ini, Saldo Gratis Ratusan Ribu Bisa Jadi Milikmu
-
Gubernur Sumut Bobby Nasution dan Wakil Wali Kota Binjai Jiji Dikukuhkan Jadi Duta GATI