Scroll untuk membaca artikel
Farah Nabilla | Nur Afitria Cika Handayani
Selasa, 08 Desember 2020 | 20:09 WIB
Ustaz Abdul Somad atau UAS. (YouTube/ Sunarto Ato Sastromiharjo)

SuaraSumut.id - Pendakwah Ustaz Abdul Somad angkat bicara soal kasus penembakan terhadap 6 laskar FPI. Ia mengecam tindakan penembakan tersebut dan mengingatkan soal balasan di akhirat bagi para pembunuh orang beriman.

UAS memperingatkan soal balasan neraka jahanam bagi para pelaku pembunuhan. 

Dalam sebuah video yang beredar di jejaring media sosial, UAS menanggapi tragedi berdarah yang menyebabkan enam anggota FPI tewas.

Dalam video yang diunggah oleh kanal Youtube Ulama Daily Life pada Selasa (8/12/2020), UAS buka suara soal tewasnya enam anggota FPI.

Baca Juga: Spekulasi Pemilik Senpi, Polisi: Bukti Kepemilikan Senjata Sudah Jelas

Berdasarkan video tersebut, dia mengecam tindakan penembakan tersebut. Dia menyebut soal balasan dari pembunuhan berdasarkan ajaran Islam.

Ustadz Abdul Somad. (Youtube/Ulama Daily Life)

"Siapa yang membunuh orang beriman, maka balasannya neraka jahanam," ujar UAS, seperti dikutip Suara.com.

Dia menyampaikan tiga poin penting terkait kejadian tersebut.

Pertama, UAS mengatakan agama manapun tidak ada yang mengajarkan tentang pembunuhan.

"Tidak ada satu agama di dunia ini yang mengajarkan membunuh sebagai solusi menyelesaikan suatu masalah," ujar UAS.

Baca Juga: Ustaz Somad: Polisi Penembak 6 Laskar FPI Masuk Neraka Jahanam

Selanjutnya, pada poin kedua, UAS meminta Komnas HAM untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

"Meminta kepada Komnas HAM, untuk mengusut tuntas supaya tidak terjadi fitnah berkepanjangan. Untuk mematikan percikan-percikan api di tengah lahan kering," lanjutnya.

Ketiga, UAS meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak terprovokasi. Dia juga berpesan untuk bijak menggunakan sosial media.

"Agar untuk tidak terprovokasi. Cerdas berpikir, cerdas bermedsos, dan banyak berdoa kepada Allah," tuturnya.

Kejadian penembakan enam anggota FPI itu terjadi pada Senin (7/12/2020).

Kematian enam anggota FPI tersebut menjadi sorotan publik. Pihak kepolisian dan FPI menjelaskan kronologi kejadian yang berbeda.

Load More