Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 16 Desember 2020 | 18:41 WIB
Massa dari ormas Islam di Medan tuntut keadilan kasus penembakan 6 laskar FPI. [Suara.com/Muhlis]

SuaraSumut.id - Sejumlah massa dari ormas Islam di Medan menggelar aksi demo di depan Masjid Raya Al Mashun, Jalan Sisingamangaraja Medan, Rabu (16/12/2020).

Mereka menuntut kasus tewasnya enam orang Laskar FPI diusut tuntas, serta penangkapan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

"Kita tidak ingin rasa keadilan itu dibunuh juga, kita ingin rasa keadilan itu ada di negeri tercinta ini," kata salah seorang peserta aksi Suyono.

Ia mengaku, penembakan enam Laskar FPI dan penangkapan serta penahanan Habib Rizieq Shihab mencirikan pemerintah tidak berlaku adil terhadap umat Islam.

Baca Juga: Demo Buruh Tolak UU Ciptaker, Barracuda hingga 'Raisa' Siaga di Gedung MK

"Buktikan bahwa pemerintah independen dengan membentuk tim investigasi yang netral. Sehingga diketahui siapa dalang dibalik pembunuhan 6 laskar mujahid pembela Islam," ungkapnya.

Selain berorasi, mereka memasang sejumlah spanduk yang dibentangkan sepanjang Jalan Sisingamangaraja Medan.

"Di negara beradab HAM pasti dijunjung tinggi, di Negara tidak beradab HAM dihinakan," tulisan di spanduk yang dibentangkan massa.

"The nation cannot lose to the police whoo abuse of power," bunyi spanduk lainnya.

"Tidak ada tempat bagi pembunuh," pada spanduk bergambar Habib Rizieq Shihab dan 6 laskar FPI yang gugur, secara berjejer.

Baca Juga: Bertambah 74, Positif Covid-19 di Sumut Jadi 16.843 Orang

Suyono mengatakan, tidak tuntasnya pengusutan kasus penembakan enam Laskar FPI jangan sampai memicu kemarahan umat Islam.

Menurutnya, Habib Rizieq menunjukkan kebesaran hati dengan tidak terpancing atas provokasi atas terbunuhnya 6 laskar.

"Kami umat Islam masih sangat bersabar, kami masih menahan diri, oleh sebab itu rasa sabar kami ini jangan dianggap sepele," ungkapnya.

Desakan agar dibentuknya tim investigasi independen oleh pemerintah terus disuarakan dalam aksi tersebut agar kasus penembakan 6 laskar FPI itu mendapat titik terang.

Kontributor : Muhlis

Load More