SuaraSumut.id - Sebuah pengalaman pahit dialami oleh seorang gadis kala sedang menjalani kursus mengemudi mobil. Ia mendapatkan pelecehan seksual verbal dari instrukturnya sendiri saat sedang latihan menyetir.
Si instruktur melancarkan aksinya dengan memanfaatkan jalanan yang sepi saat mereka sedang berada di dalam mobil.
Menyadur World Of Buzz, Selasa (22/12/2020) gadis 17 tahun tersebut, yang ingin dirahasiakan namanya, mengatakan bahwa dia mengikuti tes uji coba mengemudi beberapa hari yang lalu bersama instrukturnya.
Ia menyebutkan, saat uji coba, tidak diperlukan uji jalan dan hanya uji sirkuit saja. Setelah dia menyelesaikan tes sirkuit, instrukturnya meminta untuk mengemudi ke jalan raya, dan dia mematuhinya tanpa berpikir dua kali.
Baca Juga: Geger Mayat Dalam Kardus di Tanah Kosong, Ternyata Bocah Bernama Maria
Dia mengatakan bahwa ketika dia berlatih mengemudi di jalan raya, instruktur mengemudi biasanya akan membawanya mengelilingi lapangan yang berjarak sekitar dua hingga tiga menit dari pusat pelatihan mengemudi.
Namun, kali ini, sang instruktur memintanya untuk mengambil rute berbeda yang membawanya ke sebuah jalan yang sempit dan sepi.
"Saya bingung, tapi saya tetap mengikuti apa yang dia katakan," katanya gadis tersebut kepada World Of Buzz.
"Kemudian kami berbelok ke jalan buntu dan ada (beberapa) bangunan di sana. Ada orang di sana juga, jadi dia meminta untuk memutar balik untuk pergi dari tempat tersebut."
Gadis tersebut mengungkapkan jika sang instruktur memintanya untuk berbelok ke gang di antara dua baris rumah yang sangat kecil dan sepi, namun dia tidak melakukannya.
Baca Juga: Gadis 5 Tahun Hilang Ditemukan Tidak Bernyawa di Kardus, Dibunuh Ayah Tiri
"Saat saya melewatkan belokan, dia menginjak rem, yang berada di sisi penumpang dan menghentikan mobil. Lalu dia berkata, kita butuh sesuatu," ungkap gadis itu.
Pada saat ini, korban mengira bahwa instruktur akan mengatakan bahwa dia mengemudi terlalu cepat dan dia telah melewatkan belokan, tetapi sebaliknya, dia mengatakan kepadanya bahwa mereka "membutuhkan seks".
"Dia melanjutkan dan berkata "kita perlu seks lah", lalu dia meminta nomor saya," jelas gadis tersebut.
"Saya mencoba untuk terus mengemudi tetapi saya tidak bisa karena dia tidak melepaskan rem dan tidak membiarkan saya bergerak. Jadi, saya harus memberi nomor saya, baru setelah itu dia mengizinkan saya mengemudi." lanjutnya.
Korban lebih lanjut menceritakan bahwa ketika dia berkendara kembali ke pusat mengemudi, instruktur terus mengatakan sesuatu yang mengganggu.
"Saya akan mengirim pesan dan menelepon Anda suatu hari nanti. Saya yakin kita akan bertemu lagi suatu hari nanti dan berhubungan seks." ujar instruktur pada gadis tersebut.
Gadis itu menambahkan bahwa instruktur tersebut bahkan mengambil foto sebuah kertas yang berisi semua informasinya.
Setelah kembali ke pusat pelatihan, dia menceritakan seluruh kejadian tersebut kepada agennya yang membantunya melaporkan instruktur tersebut.
"Saya senang dia tidak menyentuh saya atau melakukan apa pun kepada saya. Saya beruntung tidak berbelok ke gang itu, mungkin sesuatu yang lebih buruk akan terjadi jika saya benar-benar melakukannya," katanya.
"Hanya ada kami berdua di dalam mobil dan tidak ada orang di sekitar.
"Saya hanya ingin membagikan ini dan memberi tahu semua gadis yang akan mengikuti tes mengemudi untuk berhati-hati. Jangan dengarkan apa yang dikatakan penguji Anda jika dia meminta Anda untuk memilih cara lain." sambungnya.
Insiden tersebut diyakini terjadi di sebuah pusat pelatihan mengemudi yang terletak di Hulu Langat, Selangor, sedangkan instruktur mengemudi berasal dari Kuala Lumpur.
Berita Terkait
-
Profil Orang Tua Aisar Khaled Ternyata Bukan Sembarangan, Pantas Berani Incar Fuji
-
Malaysia Keringat Dingin Takut Dibantai Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
-
Giliran Malaysia Tuduh Indonesia Kerdilkan Piala AFF karena Kirim Tim Muda
-
KJRI Kuching Pulangkan 2 Jenazah WNI Korban Kecelakaan di Serawak
-
Malaysia Dimita Jangan Tiru Timnas Indonesia Kirim Pemain Muda di Piala AFF 2024: Mereka Level Asia
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
110 TPS di Sumut Gelar Pemungutan Suara Susulan Akibat Banjir
-
Edy-Hasan Keok di TPS Bobby Nasution, Ini Hasilnya
-
Hasil Pilgub Sumut 2024: Edy Rahmayadi Unggul di TPS Kediamannya
-
Tim SAR Brimob Polda Sumut Evakuasi Warga Terjebak Banjir di Medan
-
5 Warga Diduga Terlibat Politik Uang di Pilkada Banda Aceh 2024 Ditangkap