SuaraSumut.id - Pihak kepolisian menyelidiki kasus musala yang dibakar di lokasi wisata Danau Laot Bhee, Kabupaten Aceh Jaya.
Kapolsek Panga Iptu Syamsul menyebut, pihaknya belum menerima laporan resmi terkait peristiwa tersebut. Namun demikian, pihaknya tetap mendalami kasus pembakaran musala itu.
"Untuk laporan resmi memang belum ada, tapi kejadian itu akan tetap kita telusuri kebenarannya. Saat kita cek ke lapangan memang benar terbakar, tidak semua terbakar, hanya sekitar 15 persen (bangunan), cuma lantai," katanya, dilansir Antara, Rabu (24/2/2021).
Selain bekas bangunan yang terbakar, polisi juga belum menemukan bukti-bukti lain di lokasi kejadian pembakaran.
Baca Juga: Kabareskrim Agus Janji Tuntaskan Kasus Penembakan Laskar FPI
"Bukti petunjuk lain belum ada hanya ada bukti bakar saja," katanya.
Syamsul menjelaskan di kawasan itu memang sedang terjadi persengketaan tapal batas antara Kecamatan Teunom dan Kecamatan Panga.
Pihaknya belum bisa menyimpulkan pelaku pembakaran karena masih di dalami dan mengunpulkan bukti-bukti.
Diberitakan, musala di lokasi wisata Danau Laot Bhee, dibakar oleh orang tak dikenal (OTK). Hal tersebut memantik reaksi dari publik.
"Ini perbuatan tercela, dan patut diusut hingga tuntas siapa pelakunya," kata Ketua Tim Independen Khusus Tapal Batas Panga, Maimun Panga.
Baca Juga: Ini 5 Hal Akibat Jika Kamu Sering Berbicara Negatif pada Diri Sendiri
Maimun mengatakan, perbuatan itu merupakan tindakan yang tidak beradab. Pasalnya, musala yang dibakar baru selesai dibangun.
"Kita marah, karena si pelaku sudah kelewatan. Kami minta pihak kepolisian untuk menangkap pelaku," ujarnya.
"Musala itu untuk beribadah bagi setiap muslim yang mengunjungi destinasi wisata tersebut. Jika disangkutpautkan dengan tapal batas, silakan cek peta wilayah Aceh Jaya," jelasnya.
Musala dibangun pemerintah kabupaten di wilayah sengketa perbatasan antara Desa Gunong Buloh, Kecamatan Panga dengan Desa Sineubok Padang dan Desa Kubu di Kecamatan Teunom.
Berita Terkait
-
Dari Setoran Hingga Tembakan: Polisi di Lingkaran Tambang Ilegal
-
Berapa Harga Rompi Anti Peluru? Jadi Candaan Netizen Usai Ahmad Luthfi Unggul di Pilkada Jateng
-
Pangkat dan Gaji Suami Febby Rastanty, Adab Istrinya Disanjung Netizen
-
Netizen Ramai Cari Menteri HAM Natalius Pigai, Buntut Dugaan Polisi Tembak Siswa di Semarang: Harusnya Paling Berisik
-
Netizen Soroti Kemunculan Buzzer di Kasus Polisi Tembak Anggota Paskibra, Tandanya Apa?
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
110 TPS di Sumut Gelar Pemungutan Suara Susulan Akibat Banjir
-
Edy-Hasan Keok di TPS Bobby Nasution, Ini Hasilnya
-
Hasil Pilgub Sumut 2024: Edy Rahmayadi Unggul di TPS Kediamannya
-
Tim SAR Brimob Polda Sumut Evakuasi Warga Terjebak Banjir di Medan
-
5 Warga Diduga Terlibat Politik Uang di Pilkada Banda Aceh 2024 Ditangkap