SuaraSumut.id - Kandas sudah sepak terjang dua wanita berparas cantik dalam dunia tipu-tipu. Keduanya ditangkap setelah korbannya beramai-ramai membuat laporan atas kasus penipuan dan penggelapan modus sewa kamera.
Kedua pelaku PRS (27) warga Medan Helvetia, dan AR (28) warga Jawa Tengah. Usai ditangkap polisi kedua wanita itu menjalani pemeriksaan di ruang Unit Pidum Satreskrim Polrestabes Medan.
Setelah ditetapkan tersangka oleh penyidik, keduanya langsung dipakaikan baju oranye .
"Iya keduanya sudah ditetapkan tersangka, dan sudah dilakukan penahanan," kata Kanit Pidum Satreskrim Polrestabes Medan Iptu Ardian Yunan, Kamis (18/3/2021).
Mereka ditangkap saat berada di Jalan Teuku Cik Ditiro Kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan Baru.
"Dari pemeriksaan kedua tersangka berperan selaku orang yang menyewa kamera dan laptop milik korban," kata Yunan.
Modusnya untuk menjerat para korban, masih Yunan mengatakan, yakni merental kamera dan laptop untuk kegiatan riset lembaga ilmu penelitian.
Dari keduanya disita barang bukti satu rangkap surat sewa menyewa, satu rangkap berita acara serah terima kamera, dan satu rangkap kontrak kerja LIPI.
Kasus ini menjadi perbincangan hangat di Medan. Korban yang tertipu banyak, tidak hanya satu dua orang.
Baca Juga: Dishub Bantul Tak Lakukan Penyekatan Saat Ada Arus Mudik, Ini Alasannya
Caranya menipu cukup meyakinkan, dengan menyewa kamera korban untuk melakukan riset penelitian proyek revitalisasi bersama kementerian pendidikan. Namun, setelah unit kamera diserahkan, pelaku tak kunjung mengembalikan dengan berbagai alasan.
Salah seorang korban Nur Apriliana Boru Sitorus (23) yang akrab disapa Nona, mengambil jalur hukum dengan membuat laporan ke Polrestabes Medan, Jumat (20/11/2020) lalu.
Korban menceritakan kejadian ini bermula ketika ia diajak pelaku kerja sama dalam penyewaan kamera.
Pelaku mengaku hendak melakukan riset dan membutuhkan kamera. Pelaku menjanjikan menyewa kamera korban dengan tarif 250 ribu/hari dengan rentang waktu sekitar 2 pekan lamanya.
"Para pelaku mengaku bernaung di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang tengah melakukan proyek revitalisasi di bawah kementerian pendidikan," kata Nona.
Korban lain bernama Muhammad Fadli juga mengalami nasib yang sama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Eks Kades di Bireun Aceh Diduga Terlibat Korupsi Dana Desa Ditahan
-
Antisipasi Lonjakan Trafik Lebih dari 27 Persen, Ini Strategi Indosat Sumatra
-
Pertamina Gelar Operasi Pasar Lebih dari 20 Ribu Tabung LPG 3 Kg di Aceh
-
Masyarakat Lingkar Tambang-Pemangku Adat Desak Kepastian Izin DPM
-
Heboh Rumah Terduga Bandar Narkoba Dibakar Emak-emak di Mandailing Natal