Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Sabtu, 27 Maret 2021 | 15:35 WIB
Rumah gudang terduga teroris di Deli Serdang [Foto: M Aribowo]

SuaraSumut.id - Warga sekitar lokasi penemuan 500 kotak amal terduga teroris di Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Serdang mengaku sudah menaruh curiga sebelumnya.

Warga curiga kalau di rumah tersebut ada kegiatan yang tidak wajar. Pasalnya, penghuni rumah jarang bersosialisasi kepada warga sekitar. Ditambah lagi rumahnya sering ramai didatangi oleh orang tidak dikenal warga.

"Penghuni rumahnya AG, dia sudah ditangkap Tim Densus 88. Ini bukan rumahnya dia hanya disuruh menjaga saja," kata seorang pria yang akrab disapa Pak Hutabarat kepada wartawan SuaraSumu.id, Sabtu (27/3/2021) siang.

Ia mengatakan AG tinggal bersama istrinya dan empat anaknya di dalam rumah tersebut.

Baca Juga: 2 Anak Dibawah Umur Diculik, Dibonceng Motor dari Siak ke Deli Serdang

"Mereka sudah setahun tinggal di sini, jarang bersosialisasi, paling keluar kalau beli air aja, itu pun istrinya yang memakai cadar," kata Pak Hutabarat.

Pria berumur sekitar 40 tahun ini mengatakan warga mulai curiga karena setiap sore hingga malam hari ada saja warga yang datang ke dalam rumah tersebut

"Kalau sehari-harinya pergi bawa becak jualan tempe, padahal di rumah tersebut tak ada produksi, dan kemudian pas pulangnya selalu ramai ada aja orang yang dibawanya," ujarnya.

Meski begitu, warga sekitar belum dapat menyimpulkan kalau aktivitas mencurigakan itu merupakan jaringan teroris.

"Kalau si AG sudah seminggu gak nampak, tak lama juga istrinya dan anaknya juga, kami kira bantu saudara mereka kabarnya ada yang melahirkan jadinya pindah semua," ujarnya.

Baca Juga: Keras! Kubu Moeldoko: Yan Harahap dan Jansen Sitindaon Otaknya di Dengkul

"Tahunya semalam (Jumat, 26 Februari) ramai kali polisi datang kemari, penuh satu gang ini," sambung Hutabarat.

Pasca digeledah petugas, 500 kotak amal sudah tidak ada lagi bersisa di dalam rumah tersebut.

Tinggal di Gudang Barang Bekas

Belakangan diketahui rumah terduga teroris berada di dalam areal dengan luas tanah 20x20 meter tersebut dan kelilingnya dipagari seng ini merupakan gudang barang bekas. Gudang ini berada di areal lahan garapan Desa Manunggal.

Rumah yang ditempati terduga teroris bersama keluarganya berada di sudut menghadap selatan. Ukuran rumahnya kecil, sekitar 6x4 meter dengan material papan. Di depan rumahnya, banyak perabot dan barang elektronik bekas seperti lemari, speaker, kulkas dan lainnya.

"Sampai malam hari diangkat bang (500 kotak amal), naik truk besar dibawa polisi," kata Wim (42) salah seorang pekerja bekas di lokasi.

Ia mengatakan gudang bekas tersebut milik bosnya berinisial Y seorang tionghoa muslim. "Jadi dari semalam saya sudah disuruh bersihkan sama bos, pas lagi bersih - bersih, tiba-tiba ramai datang polisi, saya kaget," ungkap Wim.

Meski begitu, pria ini menampik ada keterkaitan antara gudang barang bekas dan jaringan teroris ini.

"Gak ada hubungannya bang, karena bos hanya suruh dia jaga disini, dialah yang tahu soal kotak amal tersebut," tandasnya.

Diketahui, Tim Densus 88 mengamankan 500 kotak amal di Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (26/3/2021) petang.

"Kurang lebih 500 kotak amal diamankan Tim Densus 88 di Deli Serdang," kata Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Hadi Wahyudi, ketika dikonfirmasi wartawan SuaraSumut.id, Jumat malam.

Ia mengatakan diamankannya sekitar 500 kotak amal ini merupakan rangkaian melakukan pendalaman terhadap 18 orang terduga teroris yang diamankan di Medan, Belawan, dan Tanjungbalai.

"Terkait dengan aliran dana, jaringan dan lain sebagainya itu nanti akan kita sampaikan dengan Mabes Polri," kata Hadi.

Di dalam kotak amal tersebut, Hadi mengatakan, bahwa ada ditemukan label yayasan tertentu.

Oleh sebab itu, pihak kepolisian akan berkordinasi dengan Kementerian Agama.

"Ini kan ada label yayasan, kemudian kita pasti akan koordinasi dengan kementerian terkait dengan keabsahan penggunaan label ini," ungkapnya.

"Pada prinsipnyakan semua orang dianjurkan untuk memperbanyak sedekah tapi betul-betul mengetahui kemana bentuk sedekah itu, peruntukannya," sambungnya.

Lebih lanjut Kabid Humas menyampaikan, belum ada penambahan terduga teroris yang diamankan oleh Tim Densus 88 di Sumut.

"Belum ada penambahan terduga teroris. Ini langkah penyitaan ini setelah Densus 88 mendalami kegiatan di Belawan, Medan, Tanjungbalai, kembali ditemukan 500 kotak, ini rangkaiannya," tandasnya.

Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri menahan 18 orang terduga teroris di Sumatera Utara mulai Jumat (19/3) hingga Senin (21/3).

Ke-18 terduga teroris itu ditahan di lokasi yang berbeda-beda. Mulai dari Medan, Binjai, Langkat, Padangsidimpuan, Tanjung Balai, Labuhanbatu, dan juga Deli Serdang.

Kontributor : M. Aribowo

Load More