Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Sabtu, 10 April 2021 | 10:46 WIB
Roro Fitria [Instagram]

SuaraSumut.id - Roro Fitria kini sudah mengenakan pakaian tertutup alias berhijab. Ia telah meninggalkan imej yang seksi dan baju ketat hingga terbuka.

Roro Fitria hijrah bukan suatu hal yang mudah untuk dijalani bak membalik telapak tangan.

Sederet ujian dan cobaan datang kepada Roro Fitria, sebelum akhirnya ia menjemput hidayah Tuhan.

Cobaan hidup itu dimulai dari tahun 2018, ia tertangkap karena kasus narkoba, dan harus menjalani hukuman, kemudian kehilangan harta benda karena kemalingan.

Hingga puncak ujian itu ketika sang ibunda Roro Fitria meninggal saat dirinya masih mendekam di rumah tahanan.

Pengalaman berharga Roro Fitria ketika mendekam di penjara. Ia kerap mengikuti bimbingan agama di dalam penjara.

Kemudian saat rumahnya kemalingan, Roro Fitria mengaku kehilangan banyak sekali harta benda di rumahnya. Kemalingan itu sendiri terjadi saat Roro masih menjalani masa hukuman di penjara.

“Banyak banget sih (barang yang hilang), lebih ke barang-barang berharga punya mamah, terus udah gitu juga ada crown yang punyanya eyang,” tuturnya dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Sabtu (10/4/2021).

Menjalani keadaan yang sulit, Roro malah menjadi tahu mana teman-teman yang sebenarnya. Hal ini lantaran ia jarang dijenguk oleh teman-temannya kala mendekam. Padahal ia memiliki banyak teman ketika sedang tidak dalam keadaan sulit.

“Mungkin waktu pas di awal-awal berkiprah, banyak sekali ya teman-teman sosialita, arisan, dan organisasi. Banyak sekali ya. Nah ketika Nyai punya masalah itu keliatan di situ,” kata dia.

“Jadi mana benar-benar yang sahabat yang mendatangi dan mengunjungi. Nyai tidak meminta apapun, Nyai hanya minta dikunjungi aja sudah senang gitu loh. Itu kelihatan mana yang cuek mana yang menghindar mana yang malah menggunjungi, malah memfitnah juga ada” imbuh Roro Fitria.

Namun bukan berarti tidak ada yang menjenguknya sama sekali, ia menyebut nama Ruben Onsu hingga sejumlah desainer pernah menjenguknya ketika berada di rutan.

Dari situ, akhirnya pemilik nama lengkap Raden Roro Fitria Nur Utami ini berpasrah diri kepada Allah. Dia mengaku menyerahkan segala kehidupannya kepada Sang Pencipta.

Cobaan menyedihkan datang kala meninggalnya sang ibunda tercinta. Roro menuturkan, kepergian sang ibunda untuk selama-lamanya menjadi puncak dari sederet cobaan yang datang, yang akhirnya membuat ia memutuskan untuk hijrah.

Wanita kelahiran Yogyakarta ini juga mengaku keputusan untuk berhijrah merupakan panggilan dari dalam hati, bukan karena disuruh oleh orang lain.

“Sebenernya dari panggilan hati, utamanya setelah bunda, mamah tercinta wafat, jadi itu lah,” kata Roro Fitria di Okay Bos beberapa waktu lalu, dikutip Sabtu 10 April 2021.

“Itu lah titik balik mengapa saya hijrah,” katanya.

Sejak ibundanya meninggal, Roro Fitria pun memutuskan untuk mantap hijrah dan memperdalam ilmu agamanya. Ia kini memiliki keinginan untuk berada di surga bersama orang tua tercinta.

“Nyai ingin di akhirat dibangkitkan Allah di Padang Mahsyar, dihisab, lewati jembatan Shiratal Mustaqim. Di surga ingin sekali bertemu mama dan papa. Tujuan hidup Nyai itu, ingin bertemu mama papa,” ujar Roro.

Usai memutuskan untuk mantap hijrah, Roro Fitria kemudian perlahan meninggalkan dunia klenik kejawen. Seperti diketahui, dahulu Roro merupakan sosok wanita yang dikenal lekat dengan klenik dan hal-hal berbau kejawen.

Meski demikian, ia tidak meninggalkan barang-barang peninggalan keluarga dan leluhurnya itu begitu saja atau bahkan membuangnya. Roro mengaku masih menyimpan dan merawat itu, hanya saja sudah tidak lagi dilakukan ritual untuk benda-benda itu.

“Nyai lebih menghargai dalam bentuk warisan dan juga peninggalan budaya dari nenek moyang. Disimpan dan dibersihkan tanpa perlu di doakan (melakukan ritual),” tuturnya.

Load More