SuaraSumut.id - Lima mantan pejabat PT Waskita Karya (Persero) dijatuhkan hukuman penjara bervariasi. Terdakwa terbukti bersalah merugikan keuangan negara Rp 202,296 miliar, dengan membuat 41 kontrak pekerjaan fiktif.
"Menyatakan para terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama sebagaimana dakwaan alternatif kedua penuntut umum," kata ketua majelis hakim Panji Surono, dilansir dari Antara, Senin (26/4/2021).
Kelima terdakwa dianggap melanggar Pasal 3 jo Pasal 18 UU No. 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 Pasal 65 ayat 1 KUHP.
Lima terdakwa dalam perkara ini adalah mantan Kepala Divisi III/Sipil/II PT Waskita Karya (Persero) Desi Aryyani, mantan Kepala Divisi (Kadiv) II PT Waskita Karya, Fathor Rachman.
Baca Juga: Mengenal Suheri, PNS Ahli Senjata Awak KRI Nanggala 402 yang Ikut Gugur
Mantan Direktur Utama PT Waskita Beton Precast, Jarot Subana, Kepala Bagian Pengendalian Divisi II dan Wakadiv Sipil Waskita Karya, Fakih Usman, dan mantan Kabag Keuangan Divisi Sipil/ Divisi III/ Divisi II PT Waskita Karya, Yuly Ariandi Siregar.
Desi dan Fakih divonis empat tahun penjara, Yuly Ariandi divonis tujuh tahun penjara, Fathor dan Jarot divonis masing-masing selama enam tahun penjara.
Para terdakwa diwajibkan membayar uang denda Rp 200 juta subsidair dua bulan kurungan. Selain itu, terdakwa juga diwajibkan membayar uang pengganti yang besarnya berbeda-beda.
Hakim mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan maupun hal meringankan. Hakim menyebut, para terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam pemberantasan korupsi.
Tindakan para terdakwa juga mencemarkan nama baik perusahaan. Hal yang meringankan para terdakwa berlaku sopan. Beberapa terdakwa telah mengembalikan uang
Baca Juga: Oknum Bobotoh Anarkis dan Serang Graha Persib, Ini Reaksi Ridwan Kamil
Pembangunan yang dikerjakan para terdakwa bermanfaat untuk masyarakat dan mendapat penghargaan pemerintah, dan terdakwa memiliki keluarga.
"Terdakwa I Desi Aryyani telah mengembalikan seluruh uang hasil tindak pidana Rp3.415.000.000, sehingga tidak lagi diwajibkan membayar uang pengganti," kata hakim.
Kelima terdakwa disebut telah memperkaya pihak lain, yaitu Haris Gunawan Rp1,52 miliar, Dono Parwoto Rp 1,36 miliar, Imam Bukori Rp 6,18 miliar, Wagimin Rp 20,5 miliar, Yahya Mauluddin Rp 150 juta.
Berita Terkait
-
Korupsi Meja Kursi SD, Wali Kota Semarang dan Suami Diciduk KPK
-
Mbak Ita dan Suami Sempat Berangkat ke Jakarta Penuhi Panggilan KPK, Tapi Kembali karena Sakit
-
Tegaskan Siap Hadir Pemeriksaan KPK Besok, Hasto Ungkit Kejanggalan dan Intimidasi Penyidik
-
Skandal Meja Kursi; Mbak Ita dan Suami Ditahan KPK, Diduga Terima Fee 10 Persen
-
Ditahan KPK, Ini Potret Mbak Ita dan Suami Pakai Rompi Oranye dan Tangan Diborgol
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Bobby Resmikan Lapangan Merdeka Medan di Akhir Jabatan: di Sini Dibacakan Teks Proklamasi Kemerdekaan
-
Eks Pimpinan KPK Minta MK Diskualifikasi Cabup Madina, Apa Sebabnya?
-
Polisi Bantah Lepaskan Istri Serka HS Tersangka Pembunuhan Eks TNI
-
Inspirasi Cokelat Ndalem: Dari Sekadar Hobi, Jadi Bisnis yang Tahan Banting
-
Gawat! Website Wamendes Riza Patria Dipakai untuk Judi Online