Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Sabtu, 01 Mei 2021 | 00:15 WIB
PPNI membuat laporan ke Polda Sumut. [Ist]

SuaraSumut.id - Pemilik akun Tiktok @ratu_entok2, Irfan Satria Putra dilaporkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) ke Polda Sumatera Utara.

Ratu entok dilaporkan karena diduga telah melecehkan profesi perawat. Laporan tertuang dalam STTLP/B/791/IV/2021/SPKT/POLDA SUMUT, tanggal 30 April 2021.

"Iya, sudah dilaporkan ke polisi karena postingannya telah melecehkan profesi perawat," kata Ketua PPNI Sumut, Mahsur Al Hazkiyani, kepada SuaraSumut.id, Jumat (30/4/2021) malam.

Ia menjelaskan, pihaknya sebelumnya sudah mensomasi pemilik akun Ratu Entok untuk meminta maaf secara terbuka atas postingan tersebut.

Baca Juga: Fokus Mobil Listrik Murni, Hyundai Enggan Bawa Santa Fe Hybrid ke Indonesia

"Tidak puas mengatakan perawat seperti tong sampah, si Ratu Entok mengulang lagi video viral-nya, dengan menyebut untuk sekolah perawat menggadaikan hewan. Hal ini tidak mungkin dan merupakan penghinaan dan pembohongan," ujarnya.

Namun, bukannya permintaan maaf, Ratu Entok malah meminta menjadi duta perawat. PPNI akhirnya mengambil langkah hukum dengan melaporkan ke Polda Sumut.

"BBH PPNI sudah dua kali menyampaikan somasi agar si Ratu Entok meminta maaf secara terbuka di medsos-nya, tetapi malah meminta menjadi duta perawat, yang tidak masuk akal bagi para perawat," tukasnya.

Hingga berita ini dimuat Ratu Entok yang dikonfirmasi melalui ponsel terkait dengan laporan itu belum memberikan penjelasan. 

Diketahui, dalam postingannya Ratu Entok menyinggung peristiwa seorang bapak yang marah dan menganiaya perawat akibat infus anaknya yang merupakan pasien, putus saat ditangani perawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang, Kamis (15/4/2021) lalu. 

Baca Juga: Ini Cara Jamkrindo Bikin UMKM Naik Kelas

"Gak taulah yah, mungkin bapak itu sayang sama anaknya, namanya dalam kondisi sakit, infus putus yah mungkin bapak itu terus khilaf, kalap. Tapi ini pukulan besar untuk semua perawat-perawat yah karena kalian," ujarnya.

Ratu Entok mengatakan, wajah perawat ketika menangani pasien BPJS, terlihat kurang mengenakan, dia mengibaratkan seperti tong sampah 

"Apalagi kalau perawat orang-orang miskin dari BPJS, dari pakai surat miskin, surat KIS, hemm muka perawat kayak tong sampah. Malam hari tidur ngorok, telponan sama jantannya, kita yang merawat sendiri anak kita keluarga kita dalam ruangan," ujarnya.

Postingan videonya itu viral di media sosial (medsos), dan menyulut kemarahan organisasi perawat hingga berujung laporan ke polisi. 

Kontributor : M. Aribowo

Load More