Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Jum'at, 28 Mei 2021 | 09:40 WIB
Minyak jelantah atau minyak goreng bekas. [Antara/Frislidia]

SuaraSumut.id - Volume ekspor minyak jelantah atau minyak goreng bekas (used cooking oil) dari Sumatra Utara diminati sejumlah negara. Selama peiode Januari hingga April 2021, minyak bekas itu telah diekspor sebanyak 1,677 juta kilogram.

Hal tersebut dikatakan Kabid Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, Parlindungan Lubis, dilansir dari Antara, Jumat (28/5/2021).

"Volume ekspor minyak jelantah yang sebanyak 1,677 juta kilogram itu senilai 1,581 juta dolar AS," katanya.

Ia mengaku, volume ekspor minyak jelantah itu tren meningkat dengan negara tujuan ekspor juga bertambah. Negara tujuan ekspor seperti ke Malaysia, Peru, Rusia, Amerika Serikat, Taiwan dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Baca Juga: Raffi Ahmad Ngaku Mulai Lakukan Hal Dewasa Ini sejak Jadi Pacar Yuni Shara

"Di periode Januari-April 2020 ekspor minyak jelantah terbanyak ke Malaysia atau hampir 50 persen dari total ekspor yang sebanyak 1, 677 juta kg," katanya.

Mengutip pernyataan dari eksportir, Parlin menyebutkan, minyak jelantah itu untuk bahan bakar. Minyak jelantah yang diekspor itu diproses lagi untuk menjadi bahan bakar di negara tujuan ekspor.

Salah satu pedagang pengumpul minyak jelantah, Mita menyebutkan, permintaan produk itu terus naik dengan harga jual berfluktuasi.

"Harga jual juga tergantung kualitas minyak jelantah .Bisa capai Rp10. 000 per liter, " tukasnya.

Baca Juga: Luna Maya Semringah Pamer Cincin di Jari Manis, Sudah Dilamar?

Load More