SuaraSumut.id - Pemkot Medan tengah berupaya mengubah image Kota Medan yang menyandang kota terkotor di Tanah Air. Tentu masalah awalnya datang dari persoalan sampah.
Masyarakat dan semua pihak juga memiliki andil untuk mengubah predikat kota terkotor itu. Nah, Mowiee Indonesia juga punya program untuk menjaga kebersihan.
Mowiee Indonesia merupakan sebuah startup buah karya anak Medan yang memiliki program tukarkan 1 kg sampah menjadi tiket perjalanan wisata. Keren ya, gak perlu keluarkan uang tunai.
Mowiee adalah singkatan dari Mobil Wisata Edukasi Entrepreneurship. Yang bikin bangganya, Mowiee ini yang pertama di Indonesia.
Baca Juga: 5 Gaya Pacaran Ryu Jun Yeol dan Hyeri: Lovestagram hingga Terang-terangan Kencan
Mobil Wisata yang membawa para wisatawan baik lokal mapun luar berkeliling Kota Medan mendatangi tempat bersejarah dengan nuansa kewirausahaan.
"Menjelajahi Kota Medan sebagai The City of Trader. Menikmati panorama, budaya hingga nilai sejarah. Mowiee mengajak wisatawan mengunjungi sentra usaha home industry, education entrepreneurship center di Kota Medan Sumatera Utara bersama Mowiee tidak hanya sekedar jalan-jalan, mengenal budaya lebih dari. Wisatawan juga mendapatkan motivasi dan edukasi berwirausaha, " kata Alween Ong Inisiator Mowiee Indonesia, Minggu (18/7/2021).
Program 1 Kg sampah ditukarkan dengan tiket perjalanan Mowiee Indonesia, merupakan upaya yang dilakukan agar masyarakat sadar dan ikut menjaga kebersihan.
Alween mengaku, program tersebut sudah lama mereka terapkan. Di mana program ini dikhususkan untuk kalangan tertentu.
"Untuk anak panti asuhan, yatim piatu dan difable. Sudah lama programnya. Program untuk menumbuhkan kecintaan terhadap kota dan menjaga kebersihan lingkungan," katanya.
Baca Juga: ABK Terinfeksi COVID 19, Kapal Motor TLE Dikarantina
Sampah yang diperoleh dari anak panti, yatim panti dan difabel ini kemudian diserahkan ke Tzu Chi untuk di daur ulang.
Para wisatawan akan dibawa ke tempat-tempat seperti Masjis Raya Al-Mahsum, kemudian wisata budaya Melayu Istana Maimun, kawasan China Town atau kesawan, Kediaman Chong A Fei, Merdeka Walk, Kantor Pos Medan, Patung Guru Patimpus, Pusat Jajanan dan oleh-oleh Jalan Majapahit, Home Industri, Sentra UMK dan Narsis Education.
"Selain dapat pengetahuan sejarah, kami juga memberikan edukasi berwirausaha dan langsung praktek dengan datang ke tempat UKM," tambah Alween.
Wisatawan diajarin membuat pin dan melihat bagaimana mengolah atau membuat sirup markisa. Untuk anak sekokah, ada paket pilihan yang diberikan.
Mengunjungi tempat pertanian perkotaan, peternakan ayam kalkun, atau industri rumahan dan ke percetakan. Di sinilah anak-anak sekolah belajar bagaimana cara membuat pin, mug, dan lainnya.
Dalam satu hari, kata Alween, ada dua jadwal perjalanan, yaitu pukul 09.00 WIB dan 14.00 WIB. Wisatawan akan diajak berkeliling selama dua setegah jam. Tarifnya sendiri Rp 60 ribu untuk anak-anak dan Rp 75 ribu untuk dewasa.
"Tiket sudah termasuk goodie bag, foto, dan merchandise. Untuk anak yang berusia di bawah tiga tahun gratis dan harus didampingi orangtua," katanya.
Pada masa pandemi Covid-19 mereka juga memberikan masker untuk wisatawan yang ikut. Armada yang digunakan bersih dan juga nyaman serta dilengkapi dengan AC, music, TV, dan CCTV.
"Muatan armada sendiri bisa mengangkat 19 orang dewasa. Untuk anak-anak mencapai 25 orang anak-anak. Wisatawan atau rombongan akan di temani tour guide komunikatif, rapi dan ramah," tandas Alween.
Kontributor : Budi warsito
Berita Terkait
-
Misteri Kematian Rico Pasaribu Terkuak? Sidang Perdana Besok, Peran Koptu HB Jadi Sorotan
-
Berapa Tinggi Ole Romeny? Makin Santer Bergabung Timnas Indonesia Usai Terlihat di SUGBK
-
Surga Satwa Berubah Jadi Medan Perang: Perang Israel-Hizbullah Ancam Migrasi Burung
-
Lowongan Kerja Host Live Olshop di Medan
-
Siapa Ryan van de Pavert? Pemain Keturunan Medan-Surabaya, Main di Ajax Amsterdam Bareng Anak Rafael van der Vaart
Tag
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
110 TPS di Sumut Gelar Pemungutan Suara Susulan Akibat Banjir
-
Edy-Hasan Keok di TPS Bobby Nasution, Ini Hasilnya
-
Hasil Pilgub Sumut 2024: Edy Rahmayadi Unggul di TPS Kediamannya
-
Tim SAR Brimob Polda Sumut Evakuasi Warga Terjebak Banjir di Medan
-
5 Warga Diduga Terlibat Politik Uang di Pilkada Banda Aceh 2024 Ditangkap