SuaraSumut.id - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat di Medan, masyarakat disarankan untuk tetap berdiam diri di rumah.
Namun nyatanya masih ada yang tetap harus pergi ke luar rumah untuk menjalankan tugas maupun mencari rezeki. Salah satunya kakek Udin (80), yang telah 20 tahun berprofesi sebagai loper koran.
Dengan mengayuh sepeda, ia setiap hari berkeliling menjajakan koran yang dibawa. Mulai dari kawasan Lapangan Merdeka hingga ke Amaliun daerah tempat tinggalnya.
Ditemui di kawasan Lapangan Merdeka, Senin (19/7/2021), ia sedang beristirahat sambil menyeka peluh karena panasnya udara Kota Medan siang itu. Di keranjang sepedanya terlihat beberapa koran yang belum habis terjual.
Baca Juga: Jokowi Minta Kepala Daerah Siapkan Tempat Isolasi dan RS Darurat Bagi Pasien Covid-19
Udin bercerita, penghasilannya dari menjajakan koran sebelum pandemi Covid-19 bisa dibilang cukup untuk menghidupi keluarga.
"Setiap hari biasanya sampai 90 koran laku terjual," kata Udin.
Namun, sejak PPKM darurat Medan diberlakukan, penjualan merosot tajam sehingga penghasilannya juga terpangkas hingga 50 persen.
"Sekarang laku 30 koran sudah syukur. Untungnya paling dapat Rp 30 ribu, itu pun paling banyak. Menjerit lah," katanya.
Suara Udin mulai meninggi saat ditanya harapannya kepada pemerintah. Dengan mata yang tajam, ia meminta pemerintah memperhatikan rakyat yang ada di lapisan bawah.
Baca Juga: Insiden Berdarah di Medan, Penggali Kubur Tewas Diserang Pakai Senjata Tajam
"Pemimpin itu harus Turba (turun ke bawah), jangan duduk saja di kursi goyang. Perhatikan rakyat yang ada di bawah ini," ucap Udin.
Ia berharap pemerintah melihat permasalahan yang dialami masyarakat saat ini benar-benar dari akar masalah. Bukan hanya sekedar saja tapi tidak menyelesaikan persoalan.
Ia mengaku, sudah mendapat bantuan sembako dari pemerintah selama pandemi Covid-19. Bantuan baru diterimanya setelah hampir seminggu PPKM darurat di Medan
"Masalah itu harus dilihat sampai ke bawah, ke akarnya. Tapi ya begitu, harusnya jangan 'di ketok' dulu baru jalan. Ada bantuan ala kadar dari pemerintah, saya terima. Mumpung mereka masih ingat makanya harus diterima, kalau nanti sudah tak ingat, kan gak ada (bantuan)," pungkasnya.
Kontributor : Muhlis
Berita Terkait
-
Perjuangan Panjang Menjadi PNS: Netizen Ini Ikut Tes CPNS Sejak Tahun 2010 dan Gagal 8 Kali
-
Ulasan 'Meniti Secercah Harapan', Kisah Inspiratif Anak Berkebutuhan Khusus
-
Inspiratif! Putus Sekolah di Umur 15, Wanita Ini Berhasil Jadi Dokter di Usia 41 Tahun
-
Kisah Inspiratif Pria Jepang yang Hidup Hemat Gara-gara Tekanan dari Pekerjaan
-
Kisah Inspiratif Brandon Miles May, Pria 35 Tahun Tampil Seperti Remaja Berkat Gaya Hidup Sehat
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Amankan Pilkada Serentak 27 November di Sumut, 12 Ribu Polisi Dikerahkan
-
Bobby Nasution-Surya Kampanye Akbar, Ajak Pendukung Datang ke TPS-Coblos Nomor 1
-
Kampanye Akbar Bobby-Surya, Gelorakan Semangat Bersama Membangun Sumut
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya Sajikan Berbagai Info tentang Properti
-
Apresiasi Loyalitas Nasabah, CIMB Niaga Gelar XTRA XPO di Medan