Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 26 Juli 2021 | 18:31 WIB
Keluarga korban Covid-19 melihat dari jauh proses pemakaman di TPU Simalingkar. [Suara.com/M.Aribowo]

SuaraSumut.id - Suara sirine ambulans memecah kesunyian di pemakaman khusus Covid-19 di Simalingkar B, Medan, Sumatera Utara, Senin (26/7/2021) sore.

Satu unit ambulans tiba membawa jenazah korban Covid-19. Dibelakangnya iring-iringan keluarga korban datang mengendarai sepeda motor.

Begitu kendaraan ditepikan, perlahan suara tangis pilu terdengar. Keluarga korban tak kuasa menahan haru atas kemalangan akibat terpapar Covid-19.

"Mamaku meninggal bang," kata Cindy kepada SuaraSumut.id di lokasi pemakaman.

Baca Juga: KBRI Jepang Resmikan PKBM At Taqwa di Ibaraki, Pusat Pendidikan dan Budaya Indonesia

Ia mengaku, almarhumah Firmaida Limbong (54) warga Simalingkar B menghembuskan nafas terakhir setelah lima hari menjalani perawatan di rumah sakit.

"Kondisi kesehatan menurun. Gak ada sakit bawaannya makanya heran juga aku kayak gini, lima hari dirawat," kata Cindy.

Kemalangan ini sangat memukul dirinya. Sebab Cindy awalnya tidak percaya dengan adanya pandemi Covid-19.

"Sebetulnya aku gak percaya Covid-19 ini bang, tapi udah kayak gini jadi percaya aku," kata Cindy.

Ia menyampaikan pesan agar masyarakat mentaati protokol kesehatan agar terhindar dari Covid-19.

Baca Juga: Kabar Baik! Kasus Harian Covid-19 Kaltim, Senin 26 Juli Melandai di Bawah 1.000 Kasus

"Harapanku jaga jaga ajalah kita, biar terhindar dari Covid-19," ungkapnya.

Pantauan di lokasi, pihak keluarga tidak diperkenankan untuk mendekat selama proses pemulasaran jenazah.

Setelah jasad dikuburkan, pihak keluarga baru dapat berziarah di makam khusus Covid-19 yang seluas 14 hektare.

Kontributor : M. Aribowo

Load More