SuaraSumut.id - Mantan bintang film biru Mia Khalifa mengecam negaranya sendiri, Lebanon. Dia mengemukakan, karenanya AS menarik pasukan dan membuat orang Afghanistan rentan terhadap keinginan kediktatoran brutal.
Masa lalu Mia Khalifa yang lahir di Lebanon dan bersama keluarganya merupakan pelarian yang memilih ke AS sebagai tempat tujuan.
Hal itu dilakukan karena terjadinya konflik sektarian yang terus menerus di negara itu. Bahkan, perempuan berusia 28 tahun ini menyebutnya sebagai Monster yang Diciptakan AS.
Pun dia juga menuliskan persoalan yang akan dihadapi kaum perempuan di Afghanistan saat Taliban kembali berkuasa di negeri tersebut.
"Anda tahu apa yang akan terjadi sekarang? Taliban mengambil alih lagi, itu akan kembali ke Hukum Syariah, wanita tidak akan dapat mencari pendidikan, mereka tidak akan dapat meninggalkan rumah tanpa pengawalan oleh seorang pria, mereka tidak akan dapat menyangkal atau menolak pernikahan apa pun proposal, mereka akan kehilangan semua otonomi tubuh yang mereka miliki sekarang.”
Mia Khalifa juga mengecam Presiden Afghanistan Ashraf Gani yang melarikan diri usai Taliban menguasai Kota Kabul.
Mia meminta semua negara menolak menampung Presiden Ashraf Gani yang kabur di saat Taliban sudah berkuasa.
"Dan ke mana dia pergi? Negara mana pun yang dia masuki harus melarang dia mencari perlindungan dan meninggalkan warganya di tangan Taliban," tulisnya.
Ia juga menuding keterlibatan badan intelijen Amerika Serikat (AS) CIA di balik kemenangan Taliban di Afghanistan.
Baca Juga: Ingin Adopsi Anabul? Ini Tips Membesarkan Anak Kucing yang Harus Kamu Tahu
Menyadur dari Toronto Sun, pada Rabu (18/8/2021), hal itu dikatakan Mia dalam unggahannya di media sosial Instagram miliknya.
"(Ini) saat yang tepat untuk mengingatkan semua orang bahwa CIA Amerika adalah orang yang pertama kali menciptakan dan mendanai Taliban," katanya.
Mia mengingatkan kembali awal mula keterlibatan badan intelijen AS tersebut yang menciptakan dan mendanai Taliban.
Pemerintah AS disebut-sebut memasok uang dan senjata kepada Mujahidin Afghanistan yang memerangi Soviet saat Perang Dingin sebelum Perang Saudara Afghanistan pecah pada 1979.
Mia mengaku takut dengan peristiwa yang terjadi di negara Asia Tengah tersebut.
Berita Terkait
-
Taliban Berkuasa, Eks Bintang Panas Mia Khalifa Kecam Presiden Ashraf Gani yang Kabur
-
Eks Bintang Porno Mia Khalifa Bongkar CIA Biayai Taliban Kuasai Afghanistan
-
Mantan Bintang Film Dewasa Mia Khalifa Salahkan CIA dalam Kudeta Taliban di Afghanistan
-
Akhirnya! Mia Khalifa Menyesal Jadi Bintang Porno: Sangat Hina, Sangat Menyakitkan
-
Pernah Bintangi Film Biru Dibayar Rp 175 Juta Per Judul, Mia Khalifa Mengaku Menyesal
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Pertamina Hadirkan Listrik Tenaga Surya, Terangi Tenda Pengungsi Aceh Tamiang
-
Hadir di Tengah Warga, Bank Mandiri Kembali Salurkan Bantuan Bencana di Tiga Titik Sumatera Utara
-
4 Sandal Gunung Pilihan untuk Mobilitas Harian
-
Parfum Wanita Semakin Wangi Saat Berkeringat, Solusi Tampil Percaya Diri Saat Aktif Seharian
-
Akses Jalan Putus, Petani Aceh Tengah Jalan Kaki Berjam-jam demi Jual Cabai