Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Kamis, 30 September 2021 | 16:57 WIB
Kondisi gedung SD Negeri di Dusun 3 Desa Goting Sidodadi, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. [Ist]

SuaraSumut.id - Kondisi bangunan SD Negeri 018476 di Dusun 3 Desa Goting Sidodadi, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, memperihatinakan. Tiga ruang kelas berada di atas tanah yang nyaris longsor. Bangunan tersebut terancam terperosok.

Camat Bandar Pasir Mandoge Muliadong mengatakan, kondisi itu sudah dibahas dalam musrembang. Namun demikian, ia mengaku butuh waktu dan koordinasi ke beberapa pihat terkait.

"Kalau saya baru satu bulan menjabat. Tapi dari informasi yang saya ketahui, kondisi itu sudah sejak 2017 lalu. Awalnya kecil memang," katanya, Kamis (30/9/2021).

Lokasi tersebut sudah beberapa kali di tinjau oleh pihak terkait dan beberapa hari terakhir oleh BPBD Kabupaten Asahan. Untuk langkah yang dilakukan, saat ini ketiga ruangan kelas SD Negeri 018476 itu tidak lagi digunakan.

Baca Juga: Prediksi Napoli vs Spartak Moscow di Liga Europa Malam Ini

"Langkah yang diambil, kita sarankan pihak sekolah buat pagar supaya anak-anak itu tidak main-main ke areal longsoran," paparnya.

Tak hanya di area sekolah itu saja, beberapa titik di daerah Bandar Pasir Mandoge, memang rawan longsor. Masyarakat pun diminta bersabar terkait pennyelesaian masalah itu.

"Sekarang anggaran direfocusing untuk penanganan Covid 19, bukan tidak diusulkan dan dibahas. Memang butuh waktu untuk menyelesaikannya. Harus diajukan, harus disetujui DPRD lagi dan lainnya," ungkapnya.

Meskipun longsor yang telah menyentuh pondasi bangunan sekolah, hal itu tidak menurunkan semangat siswa sekolah tersebut untuk belajar.

Sabaria Tanjung, guru SD Negeri megatakan, pihaknya telah memasang pagar kawat, memasang imbauan kepada anak-anak didiknya agar tidak mendekati lokasi longsor diperkirakan 10 hingga 12 meter.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Maulid Nabi Muhammad 2021

"Peringatan serta pembatasan pagar duri dipasang untuk mengantisipasi anak-anak tidak mendekat ke lokasi longsor," jelasnya.

"Bermula ada irigasi warga yang dialirkan ke samping sekolah, sehingga tebing yang berada di belakang sekolah terkikis oleh air," katanya.

"Kami berharap kepada pemerintah agar segeralah memperbaiki, minimal menimbunlah. Supaya kami tidak khawatir lagi terhadap keselamatan anak-anak siswa ini," tandasnya.

Kontributor : Budi warsito

Load More