SuaraSumut.id - Persatuan Sepakbola Medan Sekitarnya atau biasa disingkat PSMS memiliki sejarah dalam torehan prestasi baik di kancah Nasional hingga Internasional.
Bagi anak Medan, khususnya fans, tentu tidak asing mendengar julukan Ayam Kinantan yang melekat kepada PSMS.
Pemerhati PSMS Medan, Indra Efendi Rangkuti menjelaskan asal mula PSMS Medan mendapatkan julukan Ayam Kinantan tersebut.
"Dulu PSMS punya klub anggota namanya Medan Putra. Nah Medan Putra itu julukannya Ayam Kinantan," kata Indra yang merupakan Staf Tax Centre Universitas Sumatera Utara (USU), Jumat (22/10/2021).
Ia mengatakan, secara kebetulan banyak legenda PSMS mengawali karir di Medan Putra, diantaranya Tumsila, Yuswardi, dan Parlin Siagian.
"Termasuk juga pengurus PSMS banyak dari alumni Medan Putra. Nah Medan Putra (Medan Sport) juga klub yang ikut mendirikan PSMS. Pendiri PSMS itu ada 6 klub, deklarasinya 21 April 1950," katanya.
Seiring berjalannya waktu, julukan Ayam Kinantan semakin melekat kepada PSMS saat menjadi juara kompetisi domestik perserikatan pada 1985.
"Julukan Ayam Kinantan mulai muncul pada tahun 1985, waktu juara, karena di situ banyak pemain dan pengurus alumni Medan Putra," katanya
Selain itu, Manajer PSMS Bawono pada masa itu juga kerap membawa ayam jago setiap PSMS bertanding.
Baca Juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Pakai APBN, Partai Ummat Sebut Jokowi Pembohong
"Manajernya punya kebiasaan membawa ayam jago, asal pertandingan membawa ayam jago," katanya.
Bahkan, supporter PSMS juga memberikan ayam jago kepada manajer PSMS di Bandara Polonia, sekembalinya dari Jakarta usai mengalahkan Persib 2-1 dalam adu penalti (aet 2-2) di Stadion Gelora Bung Karno.
Pertandingan tersebut disaksikan oleh 150.000 penonton dengan kapasitas 110.000 tempat duduk, yang merupakan rekor kehadiran tertinggi dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Menurut buku Konfederasi Sepak Bola Asia yang diterbitkan pada tahun 1987, pertandingan final kompetisi Perserikatan ini merupakan pertandingan terbesar dalam sejarah sepak bola amatir di dunia.
"Waktu pulang ke Medan di Polonia Pak Bawono ini dikasih juga Ayam Jago oleh supporter. Ayam Kinantan itu pengertiannya ayam jago," kata Indra.
Ia mengatakan, berbagai torehan tim berwarna hijau putih itu pada masa lalu membuat PSMS sangat dicintai warga Medan.
"PSMS itu punya banyak prestasi, tim terbanyak yang menjuarai perserikatan. Sejarah ini harus dirawat sebagai motivasi tim," kata Indra.
Julukan The Killer
Ia menjelaskan, julukan The Killer juga sempat disematkan ke skuad PSMS. Pasalnya, PSMS mampu
menumbangkan tim terbaik Eropa, Ajax Amsterdam di Stadion Teladan pada tahun 1975. Kemenangan ini semakin membuat PSMS menjadi momok menakutkan bagi tim lawan.
"Sebelum julukan Ayam Kinantan terkenal, PSMS lebih dahulu mendapatkan julukan The Killer, artinya pembunuh tim-tim besar. Apalagi tahun 1975 PSMS sempat mengalahkan Ajax Amsterdam. Jadi waktu Ajax main ke Indonesia tur cuma di Medan, dia kalah dengan skor 4-2," katanya.
Ia mengatakan, ciri khas permainan PSMS keras tapi sportif.
"Rap-rap itu bahasa Batak, artinya keras, bolanya boleh lewat orangnya jangan," kisahnya.
Ia menggambarkan bagaimana sosok legenda PSMS, Anwar Ujang yang menjadi Libero yang disegani lawan, baik di level domestik dan Internasional.
"Bagaimana Anwar Ujang menjadi bek tengah yang sulit ditembus. Bagaimanapun lawan bawa bola bisa dia sapu bola itu dengan gaya sliding, tapi sliding bersih," jelasnya.
"Ciri khas pemain PSMS juga kalau dulu gak pernah takut main dimanapun, mental juara, mental optimis," akunya.
Kebanggaan Warga Medan
Sejarawan Muda Kota Medan, M Aziz Rizky Lubis mengatakan, PSMS pada masa lalu memang sangat dicintai dan menjadi kebanggaan warga Medan. Pertandingan PSMS di Stadion Teladan selalu penuh dan disesaki supporter.
"Dulu mainnya keras, ngotot menang," ujarnya.
Secara harfiah, kata Aziz, Kinantan berarti hewan-hewan yang berwarna putih. Sedangkan warna hijau yang melekat pada lambang mewakili perkebunan, yang saat itu tembakau Deli menjadi komoditi asal Medan yang terkenal.
"Makna putih itu artinya kesucian, sportif kalau bermain," ungkapnya.
PSMS sendiri memiliki logo berupa gambar enam helai logo tembakau, enam berarti enam klub perintis/berserikat membentuk PSMS, yaitu Sahata, PO Polisi, Al Wathan, Indian Football Team, Deli Mascapaij, dan Medan Sport.
"Pemerintah Kota Medan pada masa itu sangat berkontribusi sekali, Gubernur Sumut Mara Halim Harahap juga sangat menyukai sepakbola," kata Aziz.
Dengan pesatnya dukungan baik dari masyarakat, maupun pemerintah berdampak positif terhadap kejayaan PSMS pada masa lalu.
Berbagai sejarah prestasi ditorehkan, mulai dari menjuarai liga domestik, hingga berkompetisi di level internasional, kontras dengan kondisi PSMS sekarang. PSMS kini turun kasta ke Liga 2.
"Kita sama sama berharap bagaimana caranya PSMS Medan ini bisa bangkit kembali," tukasnya.
Kontributor : M. Aribowo
Berita Terkait
-
5 Fakta Sejarah Teks Proklamasi, Jarang Diketahui Publik
-
Cetak Sejarah, India Rayakan 1 Miliar Suntikan Dosis Vaksin Covid-19 dengan Lagu dan Film
-
PSMS Medan Ditumbangkan PSPS, Ansyari Lubis: Perjuangan Semakin Berat
-
Pembukaan UUD 1945, Sejarah Hingga Rincian Makna Isi Per Alenia
-
Hadapi PSPS, PSMS Medan Benahi Pertahanan dan Penyelesaian Akhir
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Kapolres Labusel Raih Penghargaan Penegak Hukum Peduli Anak pada Anugerah KPAI 2025
-
LPS Jamin Dana Nasabah Korban Bencana Sumatera Tetap Aman
-
Pilihan Makanan Sehat Pengganti Nasi untuk Sarapan Bergizi
-
Sederet Street Food Khas Thailand, dari Tod Mun Pla hingga Cacing Goreng
-
4 Sunscreen Wardah untuk Perlindungan Maksimal Sehari-hari, Cocok Semua Jenis Kulit