Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Selasa, 26 Oktober 2021 | 14:27 WIB
Mendikbud Ristek Nadiem Makarim bersama Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan, Bobby Nusution. [Ist]

SuaraSumut.id - Sebanyak 55 guru penggerak di Kota Medan khusus tingkatan Sekolah Dasar (SD) diblokir Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Penyebabnya adalah mutasi yang dilakukan Pemkot Medan setelah guru tersebut mengikuti pelatihan program guru penggerak.

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim diharapkan bersedia membuka blokir 55 guru SD yang telah tercatat sebagai guru penggerak.

"Yang paling penting yang saya sampaikan guru penggerak mohon izin guru kami, ingin kami sampaikan guru PAUD ada 11 yang masuk program guru penggerak, SD 55, SMP ada 40. Kami ingin menceritakan masalah guru penggerak ini kesalahan dari internal kami sendiri, sampai hari ini khusus guru penggerak di Medan diblokir dari Kementrian," kata Wali Kota Medan Bobby Nasution, melansir kabarmedan.com, Selasa (26/10/2021).

Baca Juga: Waspada! Kota Makassar dan Sekitarnya Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Bobby mengaku, guru yang telah mendapat pelatihan program guru penggerak tidak boleh dimutasi. pasalnya, sudah ada komitmen sebelumnya dengan Kemendikbudristek.

"Memang ada kesalahan di kami, saat mutasi kemarin guru yang sudah mendapat pelatihan guru penggerak mendapatkan mutasi, jadi sampai hari ini guru penggerak diblokir. Sudah kami data, dari Plt Kadis Pendidikan dan Wakil Wali Kota sudah bertemu Dirjen dan akan diupayakan membuka blokir," tukasnya.

Load More