Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Kamis, 18 November 2021 | 12:59 WIB
Suami bunuh istri di Labuhanbatu, Sumatera Utara. [Ist]

SuaraSumut.id - Polisi mengungkap kasus pembunuhan HR yang ditemukan tewas bersimbah darah di perkebunan karet di Labuhanbatu (Labura), Sumatera Utara.

Pelaku berinisial AS ditangkap. Pelaku merupakan suami korban sendiri. Melansir digtara.com--jaringan suara.com, dari foto terlihat AS menggunakan baju kaus. Rambutnya tampak plontos dan wajahnya terdapat jenggot.

Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Parikhesit mengatakan, awalnya korban dan pelaku dengan mengendarai motor pergi menuju perkebunan karet Pondok Indomie, Desa Bandar Tinggi, Kecamatan Bilah, Selasa (16/11/2021).

Setibanya di sana pelaku menderes karet dan korban membersihkan rumput. Sekira pukul 11.00 WIB, pelaku meminta parang kepada korban. Kemudian korban menyerahkan parangnya kepada pelaku.

Baca Juga: Pura-pura Tanya Alamat, Begal Todong Pisau ke Wanita di Langkapura Bandar Lampung

"Saat korban menyerahkan parang, pelaku langsung mendorong dada korban hingga korban terjatuh telentang. Pelaku membacok ke arah leher korban sebanyak 3 kali," katanya, Kamis (18/11/2021).

Korban berusaha menangkis serangan pelaku dengan tangan kanannya, sehingga terdapat juga bekas luka robek terbuka pada tangan kanan korban.

"Pelaku menunggu sampai korban meninggal kurang lebih salama 10 menit,” ucapnya.

Setelah korban meninggal, pelaku menutupi tubuh korban dengan potongan rumput yang berada di sekitar tubuh korban. Pelaku kemudian membuang parang dengan cara melemparkannya ke bawah jurang.

"Pelaku kemudian pulang ke rumah, berganti baju, dan keluar kembali mengendarai motornya untuk bersembunyi," katanya.

Baca Juga: Ayah Pinjam Tangan Tak Berdosa Anak untuk Main Game, Hadiah yang Dijanjikan Bikin Melongo

Petugas yang mendapat laporan adanya kasus pembunuhan melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku pada Rabu 17 November 2021.

"Pelaku ditangkap saat bersembunyi di dalam pondok ladang di Dusun Talun, Desa Bandar Tinggi, Kecamatan Bilah hulu," jelasnya.

Ia menjelaskan, motif pelaku melakukan pembunuhan karena sakit hati. Selama menderes pohon karet ia mengingat perbuatan istrinya yang selama sebulan ini selalu menolak ajakan untuk berhubungan intim.

"Sering cekcok mulut urusan rumah tangga. Pelaku sakit hati pada omongan korban yang mengatakan akan meninggalkan pelaku saat mereka sedang cekcok mulut. Saat itulah pelaku berniat untuk membunuh korban," tukasnya.

Load More