SuaraSumut.id - Pelatih biliar Khoiruddin Aritonang telah melaporkan Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi ke polisi.
Laporan pria yang akrab disapa Choki itu disebut oleh pihak Edy diduga 'ditunggangi' orang lain. Pengacara Choki pun merespons soal tudingan tersebut.
Gumilar Aditya Nugroho selaku pengacara Choki mengaku, tudingan itu dapat menjadi fitnah bila tidak serta merta bersama dengan bukti.
"Kalau mereka tidak bisa buktikan nanti jadi fitnah," katanya kepada SuaraSumut.id, Kamis (6/1/2022).
Gumilar memastikan tidak ada yang menunggangi laporan Choki ke Polda Sumut.
"Saya memastikan gerakan ini murni gerakan hukum tidak ada yang menunggangi," ungkapnya.
Terkait dengan rencana pihak Tim Hukum Edy Rahmayadi yang akan melaporkan balik dengan pasal UU ITE, Gumilar mengaku hal itu bukan ancaman.
"Saya kira itu bukan ancaman, itu adalah langkah-langkahnya mereka sah-sah saja. Jika misalnya mereka membuat laporan (silahkan), karena sebagai warga negara," ujarnya.
"Saya tidak mau berkomentar jauh, yang jelas kami fokus terhadap laporan kami, kedua kita sesuai dengan prosedur hukum saja," sambungnya.
Baca Juga: Ahok Dilaporkan ke KPK, Diduga Korupsi Saat Jabat Gubernur DKI
Disoal mengenai pemberian tali asih dan bonus Rp 100 juta kepada Choki, ia mengaku hal itu merupakan haknya yang diberikan oleh negara.
"Kalau pemberian tali asih itu haknya Choki. Negara ini memberikan tali asih kepada pelatih dan atlet," tandasnya.
Polemik antara Choki dengan Gubernur Edy Rahmayadi pasca membuat laporan ke Polda Sumut semakin meruncing.
Tim Kuasa Hukum Edy Rahmayadi menuding ada yang menunggangi pelatih biliar tersebut ke Polda Sumut. Pihak Edy juga berencana melaporkan balik Choki.
Choki bakal dilaporkan terkait pernyataannya yang menyebut Edy Rahmayadi sebagai 'gubernur jahanam'.
Hal itu dikatakan pengacara Edy Rahmayadi, Junirwan Kurnia, Kamis (6/1/2022).
"Kita pertimbangkan buat laporan polisi, sebab itu sudah penistaan. Coba lihat itu arti dari jahanam di KBBI. Bahkan dalam islam itu identik dengan neraka," katanya.
Sebelumnya, Edy Rahmayadi kembali menjadi sorotan publik karena menjewer pelatih Khoiruddin Aritonang.
Insiden terjadi saat acara pemberian tali asih bagi atlet dan pelatih PON XX Papua, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Senin (27/12/2021) kemarin.
Video detik-detik Edy menjewer kuping Khoiruddin menjadi viral di media sosial. Penyebabnya dipicu oleh persoalan sepele hanya karena pelatih biliar itu tidak tepuk tangan saat Gubernur menyampaikan kata sambutan.
Kontributor : M. Aribowo
Tag
Berita Terkait
-
Pelatih Biliar Choki Siap-siap, Pihak Edy Rahmayadi Bakal Lapor Balik
-
Polda Sumut Bakal Panggil Gubernur Edy Rahmayadi Terkait Laporan Pelatih Biliar
-
Pelatih Biliar yang Dijewer Laporkan Edy Rahmayadi ke Polda Sumut
-
Memanas! Kirim Somasi, Pelatih Biliar yang Dijewer Tuntut Edy Rahmayadi Minta Maaf
-
Buntut Jewer Kuping, Gubernur Edy Rahmayadi Dipolisikan Pelatih Biliar
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
4 Lipstik Terbaik untuk Bibir Kering, Tetap Lembap dan Nyaman Dipakai
-
Trik Mengunci Lipstik agar Lebih Tahan Lama yang Jarang Diketahui
-
5 Skincare Terbaik untuk Lansia Usia 60 Tahun ke Atas, Tetap Sehat dan Nyaman di Usia Senja
-
JPU Tuntut Pidana Mati Dua Kurir 89,6 Kg Sabu di Medan
-
Pertamina Bersihkan Puskesmas Rantau di Aceh untuk Pulihkan Layanan Kesehatan Masyarakat