SuaraSumut.id - Polda Sumut mengamankan lima unit truk diduga mengangkut pakaian bekas. Truk-truk itu berstiker logo Pertamina.
Truk berwarna merah tersebut terparkir di halaman Mapolda Sumut. Beberapa truk tertempel stiker logo Pertamina. Ada yang secara rinci bertulisan Satgas BBM dan LPG.
Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, truk itu merupakan tangkapan dari Polres Batubara.
"Iya betul, itu limpahan dari Polres Batubara," katanya, melansir digtara.com--jaringan suara.com, Selasa (25/1/2022).
Terkait truk yang diduga membawa pakaian bekas, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Ada beberapa truk yang saat ini diamankan dan dilakukan pendalaman oleh penyidik," jelasnya.
Hadi belum bisa membeberkan kronologi penangkapan itu lantaran masih tahap pendalaman.
Disoal logo Pertamina yang tempel pada bodi truk, kata Hadi, pihaknya belum bisa memberikan jawaban.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Pertamina Bersihkan Puskesmas Rantau di Aceh untuk Pulihkan Layanan Kesehatan Masyarakat
-
Lokasi SIM Keliling Medan Pekan Ini, Lengkap dengan Syarat dan Jam Operasionalnya
-
Kerugian Banjir di Aceh Timur Capai Rp 5,39 Triliun, Ribuan Rumah Rusak
-
1.955 Kantong Darah Didistribusikan ke Wilayah Bencana di Aceh
-
ARTKARO 2025, dari Kegelisahan Lokal Menuju Ekosistem Seni Rupa Nasional