SuaraSumut.id - Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) mendatangi lokasi kerangkeng manusia di areal rumah Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin Angin, Rabu (26/1/2022).
Sesampainya di lokasi, Komnas HAM yang didampingi Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak langsung melihat kondisi kerangkeng.
Mereka juga menggali informasi lewat penjaga kerangkeng dan orang-orang yang pernah menjadi penghuni di dalam kerangkeng.
Hampir dua jam lamanya mereka mengecek kondisi bangunan serta mendalami dari berbagai pihak.
Baca Juga: Inilah 4 Zodiak yang Cocok dengan Taurus, Serasi Banget hingga Bisa Jadi Couple Goals Panutan
"Komnas HAM sudah bekerja sejak beberapa hari yang lalu setelah kami mendapatkan pengaduan disitulah titik kami bekerja dicek semua baik secara langsung maupun via alat komunikasi," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam.
Ia mengatakan, dari kedatangannya untuk meninjau langsung lokasi mendapat banyak informasi.
"Oleh karenya kalau ditanya apakah ada perbedaan antara yang kami dapatkan dengan perkembangan saat ini, pasti ada perbedaan. Satu dari segi jumlah informasi saat ini jauh lebih kaya, dari segi berbagai pihak yang kami mintai keterangan jauh lebih banyak," ucapnya.
Dari peninjauan pihaknya belum dapat memastikan jika lokasi kerangkeng merupakan tempat rehabilitasi. Begitu juga dengan dugaan apakah lokasi merupakan tempat perbudakan modern.
"Ini sedang kami dalami," jelas Choirul.
Baca Juga: Ini Dia 7 Makanan yang Bisa Meningkatkan Kesuburan
Namun demikian, ia mengapresiasi Polda Sumut yang mendampingi Komnas HAM untuk melakukan penggalian informasi.
"Tim (Komnas HAM) masih akan terus bekerja dan ada di lokasi sampai beberapa hari ke depan guna mengungkap semua informas. Agar kita semua mendapat informasi yang komprehensif misalnya soal hubungan pekerjaannya, soal kesehatannya, soal informasi yang masuk jauh ke kami, apakah itu relevan atau tidak itu akan kami uji di lapangan," katanya.
Jika memang terdapat pelanggaran hukum, kata Choirul, harus diproses secara hukum.
"Jika tidak terjadi pelanggaran hukum ya harus kita hormati, jika memang ada perlakuan yang tidak manusiawi harus diproses," katanya.
Karakternya Serupa Tahanan
Choirul menggambarkan lokasi kerangkeng yang berada di rumah Terbit Rencana, yakni serupa tahanan.
"Kalau di beberapa tempat serupa dengan tahanan, karena orang tidak bisa bebas, karakternya serupa dengan tahanan," jelasnya.
Choirul menyampaikan problem itu tidak hanya terjadi di Sumut.
"Problem seperti ini tidak hanya di sini, tapi di tempat lain, di Jawa juga banyak. Saya pernah menurunkan tim yang jenisnya mirip seperti ini. Misalnya di panti-panti untuk teman-teman disabilitas mental, karaktenya juga seperti ini kurang lebih," katanya.
"Apakah ini bentuk penjara biasanya kami sebutkan serupa tahanan, kalau ditanya ini peruntukannya untuk apa itu nanti di ujung," tukasnya.
Kontributor : M. Aribowo
Berita Terkait
-
Blak-blakan! Legislator NasDem Usul Pemilu Digelar 10 Tahun Sekali Demi Balik Modal Nyaleg Rp 20 Miliar
-
Rapat Bareng Baleg, Komnas HAM Desak DPR Segera Sahkan RUU PPRT yang Lama Mandek
-
Getol Ungkit Kasus HAM hingga Dampak PSN di Papua, Kantor Redaksi Jubi Diteror Bom Molotov Gegara Kritik Pemerintah?
-
Teror Molotov di Kantor Redaksi Media Jubi Papua, KKJ Lapor Komnas HAM Desak Usut Tuntas!
-
Fantastis! Menkumham Minta Anggaran Kemenkumham Dinaikkan Jadi Rp20 Triliun, DPR: Masuk Akal atau Tidak?
Tag
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Waspada, Kebiasaan Matikan Lampu Motor di Siang Hari Bisa Berujung Bui
-
Kenaikan PPN 12% Jadi Nestapa Kelas Menengah, Orang Kaya Sulit Dipajaki?
-
Pusing Dah! Isu Dipecat, Shin Tae-yong Dibebankan Menang Lawan Arab Saudi di Tengah Rekor Buruk Timnas Indonesia
-
Garda Prabowo Dukung Andi Harun di Samarinda, Pilih Isran Noor di Pilgub Kaltim, Bukan Rudy Mas'ud
Terkini
-
Kesal Tak Diberi Uang Buat Naik Gunung Jadi Motif Pelaku Bunuh Wanita Pemilik Kos di Medan
-
Kepri Menarik Pendatang, Sumut Penyumbang Terbesar
-
Bobby Nasution Dicegat Warga saat Melintas di Simalungun, Ada Apa?
-
Kabur ke Taput, Pembunuh Wanita Pemilik Kos di Medan Akhirnya Diringkus
-
Program PSR Jadi Andalan Pemerintah Dorong Peningkatan Produksi Sawit